kievskiy.org

Warga Tuntut Pemerintah Pulihkan Sungai Cipicung yang Tercemar Limbah Cair TPA Sarimukti

Air Sungai Cipicung berwarna hitam setelah tercampur aliran Cipanawuan yang menjadi tempat pembuangan lindi TPA Sarimukti di dekat jembatan Cilimus, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (27/3/2022). Sejumlah warga menuntut pemerintah memulihkan kondisi Cipicung yang tercemar lindi.
Air Sungai Cipicung berwarna hitam setelah tercampur aliran Cipanawuan yang menjadi tempat pembuangan lindi TPA Sarimukti di dekat jembatan Cilimus, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (27/3/2022). Sejumlah warga menuntut pemerintah memulihkan kondisi Cipicung yang tercemar lindi. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah warga menuntut agar Sungai Cipicung yang tercemar limbah cair atau lindi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat dipulihkan. Retorika Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang menyatakan adanya upaya perbaikan pengelolaan lindi  tak berdampak positif ‎karena air Cipicung sudah tak bisa digunakan warga untuk keperluan sehari-hari.

Pantauan "PR" pada Minggu, 27 Maret 2022, aliran Cipicung yang tercemari lindi tersebut berada di dekat jembatan Cilimus hingga kawasan muaranya di jembatan Cinagrog. Kawasan jembatan Cilimus merupakan titik pertemuan aliran sungai kecil bernama Cipanawuan dengan Cipicung. Cipanawuan merupakan aliran sungai yang menjadi tempat pembuangan lindi TPA Sarimukti. Warna air Cipanawuan tampak begitu hitam. Saat bertemu aliran Cipicung, sungai itu pun ikut menjadi hitam, bau dan berbusa.

Kondisi itu menuai keluhan sejumlah warga di Desa Sarimukti. Musababnya, warga sama sekali sudah tak bisa memakai air Cipicung untuk kebutuhan hidupnya setelah TPA berdiri dan menggelontorkan lindinya ke sungai itu. 

"Bujeng-bujeng dianggo, ngalangkung wae ateul (Boro-boro digunakan, melintasi Cipicung saja bikin gatal)," kata Sumarni (52) saat ditemui "PR" di Kampung Cijati, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Minggu sore. 

Baca Juga: Keberadaan Stefan William Dipertanyakan, Kondisi Anak Celine Evangelista Saat Sedang Sakit Diungkap Sahabat

Sumarni bermukim di Kampung  Sirnawati, Desa Sarimukti yang berlokasi tak jauh dari Cipicung. Sore itu, ia tengah bertandang ke Cijati yang letaknya juga terbilang dekat dengan aliran Cipicung. Sebelum tercemar limbah cair TPA, Sumarni mengaku bisa menggunakan air Cipicung untuk ngisikan atau membersihkan beras. Kini, air Cipicung bukan hanya tak bisa untuk keperluan rumah tangga seperti ngisikan. Warga, lanjutnya, juga tak bisa memakai air Cipicung guna mengairi sawahnya. 

"Kana pepelakan awon (Untuk tanaman pertanian, air Cipicung buruk)," ujarnya.

Warga yang pernah mencoba menggunakan air Cipicung untuk sawahanya malah ketiban apes karena bulir padinya kosong atau hapa. Nestapa warga tak berhenti di situ kala aliran Cipicung meluap. Sampah-sampah  yang terbawa luapan Cipicung naik ke sawah-sawah warga. 

Baca Juga: Masa Depan Lionel Messi Masih Diragukan, Pelatih Argentina Beri Pesan Soal La Pulga

"Sagala ampun (Minta ampun)," ucapnya. Sumarni berharap, pemerintah memulihkan Cipicung agar kembali jernih dan bisa dipakai warga seperti saat TPA belum berdiri.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat