kievskiy.org

Angka Stunting di Kota Bandung Menurun, Risikonya Masih Tetap Mengintai

Ilustrasi langkah intervensi stunting pada anak balita.
Ilustrasi langkah intervensi stunting pada anak balita. /Antara/Maulana Surya

PIKIRAN RAKYAT - Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, keluarga berperan penting dalam menjaga kesehatan. Nilai kolektif dalam keluarga perlu terus terjaga.

Apabila nilai itu tergerus karena terlalu sibuk dengan aktivitas kurang produktif, misalnya keranjingan gawai, bisa menyebabkan anggota keluarga telantar.

Menurut dia, kondisi itu turut berisiko menyebabkan keluarga kehilangan arah, menimbulkan dampak-dampak, seperti anggota yang kekurangan gizi, juga stunting.

Ema menyampaikan itu pada acara peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Kota Bandung di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana pada Sabtu, 23 Juli 2022.

Baca Juga: Pernikahan Dini Berisiko Lahirkan Anak Stunting

Peringatan Harganas perlu menjadi penguat komitmen membangun keluarga sehat dan berkualitas sesuai usungan tema “Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting”.

"Stunting menjadi penyebab kondisi gagal tumbuh pada balita," ucap Ema.

Ema menyampaikan, angka stunting di Kota Bandung pada 2021 berkurang daripada 2020, menjadi 7.568 dari sebelumnya 9.567. Angka stunting pada 2021 membaik 1,34 persen daripada 2020.

Kendati demikian, pihaknya mengajak semua pihak agar terus memperhatikan serius persoalan itu.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat