PIKIRAN RAKYAT - Gap atau celah ketersediaan air baku di cekungan Bandung cukup tinggi yaitu 3,5 meter kubik per detik.
Jumlah gap tersebut setara untuk kebutuhan ratusan keluarga.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Jawa Barat Dikky Achmad Sidik mengatakan, adanya gap tersebut karena tingginya pertumbuhan penduduk di cekungan Bandung.
Sementara itu, ketersediaan air baku atau yang ada di instalasi PDAM terbatas.
Baca Juga: Anda Pengguna WhatsApp GB? Hati-Hati, Bos WhatsApp Beri Peringatan Ini
Baca Juga: Bagaimana Hukum Memiliki Khodam Menurut Islam? Begini Penjelasan Buya Yahya
"Untuk memenuhi gap tersebut ada upaya-upaya teknis atau pembangunan infrastruktur SPAM (sistem penyediaan air minum) atau upaya yang bisa dilakukan masyarakat langsung dengan melakukan konservasi air melalui sumur resapan," ujar Dikky di Bandung, Minggu 7 Agustus 2022.
Menurut dia, untuk memenuhi kebutuhan air minum di cekungan Bandung ini, sudah ada kajian yaitu dengan membangun SPAM di wilayah Kertasari, Gambung, dan juga di Sinumbra Ciwidey.
"Air baku ini butuh investasi besar dan butuh time line jelas. Karena ada kaitannya dengan investasi, maka didorong KPBU SPAM Sinumbra itu dialirkan untuk di Bandung dengan kapasitas 1 meter kubik per detik. Sudah ada investor yang tertarik," tuturnya.***