kievskiy.org

Jangan Anggap Sepele Siswa Sakit, Waspada Gejala Covid-19!

Sejumlah murid SD mendengarkan arahan hari pertama masuk sekolah di SD Negeri Inpres Vim 3 Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin 18 Juli 2022.
Sejumlah murid SD mendengarkan arahan hari pertama masuk sekolah di SD Negeri Inpres Vim 3 Kotaraja, Abepura, Kota Jayapura, Papua, Senin 18 Juli 2022. /Antara/Sakti Karuru

PIKIRAN RAKYAT - Banyaknya anak TK maupun murid SD yang sakit sehingga tidak bisa belajar di kelas tidak boleh dianggap sepele sebagai faktor cuaca pancaroba.

Gejala batuk, pilek, flu, dan demam tersebut kemungkinan merupakan gejala Covid-19 yang sampai saat ini belum usai.

Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat dr. Nina Susana Dewi menuturkan, masyarakat harus menyadari bahwa Covid-19 ini belum berakhir. Di Jabar sendiri, setiap harinya, sejak Juli rata-rata jumlah kasus harian 1.100-1.500 kasus.

"Covid itu belum hilang, masih ada, Jawa Barat kasus masih 1.100-1.500 kasus, jadi belum landai. Artinya, kita harus melakukan protokol kesehatan. Nah sekarang kan sekolah sudah mulai, jadi harus hati-hati," kata Nina, Minggu 14 Agustus 2022.

Baca Juga: Terungkap! Penyebab Putri Candrawathi Menangis di Magelang, Pengacara: Si Cantik Mengadu ke Ferdy Sambo...

Menurut Nina, untuk mencegah Covid-19, tetap harus menerapkan 3M di sekolah. Begitu ada anak yang batuk, harus istirahat di rumah.

"Jangan dibiarkan anak itu tetap sekolah, nanti akan menular. Kita tahu gejala Covid sekarang itu seperti flu ringan tapi penularannya sangat cepat. Mungkin tadi jika beberapa anak diperiksa bisa saja positif. Jadi hati-hati, pakai masker dan sering cuci tangan," tuturnya.

Dikatakan dia, Covid masih ada karena rata-rata 1.500 kasus harian terjadi dari mulai awal Juli.

Seharusnya, akhir Juli itu melandai tapi karena ada ibadah haji terus ada umrah, jadi ada klaster-klaster yang bisa mening­katkan penularan pada keluarga.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat