kievskiy.org

Bertaruh Nyawa Demi Sekolah, Sejumlah Murid SD di KBB Sebrang Danau dengan Rakit Bambu Lapuk Tak Layak Pakai

Murid sekolah dasar naik ke rakit untuk menyeberangi genangan danau PLTA Cirata di Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Senin (17/10/2022). Kondisi rakit penyeberangan yang lapuk dan tak kunjung diperbaiki menuai kekhawatiran siswa dan warga Cijuhung.
Murid sekolah dasar naik ke rakit untuk menyeberangi genangan danau PLTA Cirata di Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Senin (17/10/2022). Kondisi rakit penyeberangan yang lapuk dan tak kunjung diperbaiki menuai kekhawatiran siswa dan warga Cijuhung. /Pikiran-Rakyat.com/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah murid terpaksa menggunakan rakit bambu yang lapuk saat pergi dan pulang sekolah di Kampung Cijuhung, Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat.

Demi memperoleh pendidikan, mereka menyeberangi genangan air Waduk PLTA Cirata dengan kondisi getek yang cukup mengkhawatirkan dan berbahaya.

Dengan menggunakan sepeda motor beberapa siswa SMP Terbuka Kelas Jauh Cijuhung tiba di tepi Waduk PLTA Cirata, Cijuhung, Senin 17 Oktober 2022 siang.

Mereka baru saja selesai bersekolah dan menuju tempat tinggal masing-masing. Untuk tiba di rumah, mereka harus menyeberangi terlebih dahulu genangan danau tersebut menggunakan rakit.

Baca Juga: Tanpa Rompi Tahanan, Terungkap Alasan Ferdy Sambo Pakai Baju Batik Saat Sidang

Namun, para murid itu tak segera naik ke rakit. Mereka masih menunggu para siswa lain yang juga bakal menyeberang.

Sejurus kemudian, sejumlah murid lain datang. Tak hanya pelajar SMP, beberapa siswa lain masih bersekolah di SD Negeri Cibungur Kelas Jauh Cijuhung.

Mereka pun bergiliran naik rakit. Siswa SD memperoleh kesempatan pertama untuk diseberangkan. Sementara siswa SMP menunggu giliran kedua.

Kondisi rakit tersebut terbilang mengenaskan. Bambu-bambu rakit sudah lapuk dan terbelah.

Para murid hanya bisa berdiri di papan bagian tengah rakit. Rakit digerakkan oleh seorang juru eret atau penarik tarik yang tertambat di kedua tepi penyeberangan.

"Paur potong (Takut rakitnya patah)," kata Ilham Saepuloh, 15 tahun, murid SMP Kelas Jauh Cijuhung mengkhawatirkan keselamatannya kala menyeberangi permukaan air Cirata.

Siang itu, Ilham menyeberang bersama beberapa temannya. Ia mengaku kekhawatirannya juga muncul saat membawa motor yang diangkut rakit tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat