kievskiy.org

Keluh Kesah Keluarga yang Jadi Sasaran Hoaks Terkait Bom Bunuh Diri di Polsek Astana Anyar: Kami Dirugikan

Ilustrasi hoaks seputar bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar.
Ilustrasi hoaks seputar bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar. /Pixabay/memyselfaneye

PIKIRAN RAKYAT - Kabar hoaks yang ramai beredar seputar tragedi bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, rupanya berbuntut kerugian.

Hal itu dialami keluarga Nurdin di Kelurahan Kebon Jayanti, Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung maupun yang di Kabupaten Garut.

Sempat beredar kabar, Nurdin merupakan pelaku bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar pada Rabu, 7 Desember 2022 sekira pukul 8.20 WIB.

Padahal, Nurdin saat itu sedang mengikuti pembinaan budidaya pertanian tanaman padi di Subang. Sepengetahuan istri Nurdin, Yosi Rita M, pembinaan itu diprakarsai Densus 88 Antiteror Polri.

Baca Juga: Jelang Penetapan UMK 2023, Gubernur Jabar Temui Serikat Pekerja di Gedung Sate

Yosi ingin pihak pertama yang mengaitkan foto KTP suaminya dengan peristiwa bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar kena hukuman sesuai Undang-Undang ITE.

"Setelah beredar informasi menyesatkan itu, suami mengabarkan, menerima banyak telepon dari saudara dan teman-temannya di Garut. Teman dan saudaranya itu menanyakan kebenaran kabar yang beredar. Kami dirugikan atas kabar sesat itu," tutur Yosi di kediamannya, Rabu, 7 Desember 2022.

Sepengetahuan Yosi, mertuanya yang tinggal di Kabupaten Garut pun gelisah akan kabar menyesatkan itu. Apalagi, mertuanya sempat ditanyai petugas.

"Mertua menghubungi tiap anak laki-lakinya setelah kedatangan petugas. Untuk keluarga, juga tetangga yang di sini (Kiaracondong) sudah paham keadaan sebenarnya," ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat