PIKIRAN RAKYAT - Warga Kelurahan Rancanumpang dan Cimincrang, Kecamatan Gedebage yang tergabung dalam Forum Rancanumpang-Cimincrang Bersatu, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Jalan Sukabumi No. 30 Bandung, Rabu, 25 Januari 2023. Mereka mengadu karena merasa menjadi korban kebijakan pemerintah setelah peresmian Masjid Al Jabbar.
Warga diterima Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan didampingi Wakil Ketua I Kurnia Solihat dan Wakil Ketua II, Achmad Nugraha yang mengikuti pertemuan melalui Zoom meeting. Hadir pula perwakilan dari Komisi A dan Komisi C DPRD Kota Bandung.
“Sudah hampir satu bulan ini, kami menjadi korban kebijakan akibat pembukaan kawasan Al Jabbar yang tidak disertai akses yang memadai,” ujar Koordinator Forum Rancanumpang Cimincrang Bersatu AKBP Sabri Manullang didampingi juru bicara, Lia Noer Hambali dalam keterangannya.
Menurut dia, rencana pembangunan Masjid Al Jabbar sudah mengemuka sejak lama, yakni tahun 2017 lalu.
Baca Juga: Sakit Hati Diselingkuhi Istri, Pria di Bandung Tega Perkosa 2 Anak Tiri
“Dalam rencana tersebut, ada rekomendasi tertulis dari Kota Bandung bahwa pembangunan Al Jabbar itu harus sejalan dengan pelebaran Jalan Cimincrang dan Rancanumpang,” ujarnya.
Namun, pada kenyataannya, pembangunan Al Jabbar melenggang sendiri tanpa dibarengi penataan akses masuk berupa pelebaran jalan, seperti hasil rekomendasi Kota Bandung.
“Maka, hasilnya, ya seperti sekarang ini. Warga sekitar menjadi korban dari berjubelnya pengunjung wisata Al Jabbar,” ujarnya.
Menurut Sabri, warga yang semula untuk keluar masuk menuju jalan Soekarno-Hatta hanya memerlukan waktu sekitar 10 menit, kini bisa mencapai satu hingga dua jam.