kievskiy.org

Warga Sekitar Masjid Al Jabbar Keluhkan Sulitnya Akses Jalan, DPRD Kota Bandung Usulkan Pembatasan Kunjungan

Petugas Dinas Perhubungan Kota Bandung memasang petunjuk arah menuju Masjid Al Jabbar, Jalan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jumat, 13 Januari 2023. Dinas Perhubungan melakukan rekayasa arus lalu lintas menuju Al Jabbar untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut.
Petugas Dinas Perhubungan Kota Bandung memasang petunjuk arah menuju Masjid Al Jabbar, Jalan Cimincrang, Kecamatan Gedebage, Kota Bandung, Jumat, 13 Januari 2023. Dinas Perhubungan melakukan rekayasa arus lalu lintas menuju Al Jabbar untuk mengurai kemacetan di kawasan tersebut. /Pikiran Rakyat/Deni Armansyah

PIKIRAN RAKYAT - Warga Kelurahan Rancanumpang dan ­Cimincrang, Kecamatan Gedebage yang tergabung dalam Forum Rancanumpang-­Cimincrang Bersatu, mendatangi Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung, Jalan Sukabumi No. 30 Bandung, Rabu, 25 Januari 2023. Mereka ­mengadu karena merasa menjadi korban ­kebijakan pemerintah setelah peresmian Masjid Al Jabbar.

Warga diterima Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan didampingi Wa­kil Ketua I Kurnia Solihat dan Wakil Ketua II, Achmad Nugraha yang mengikuti per­temuan melalui Zoom meeting. Hadir pula perwa­kilan dari Komisi A dan Ko­misi C DPRD Kota Bandung.

“Sudah hampir satu bulan ini, kami menjadi korban kebijakan akibat pembukaan kawasan Al Jabbar yang tidak disertai akses yang memadai,” ujar Koordinator Forum Rancanumpang Cimincrang Bersatu AKBP Sabri Manullang didampingi juru bicara, Lia Noer Hambali dalam keterangannya.

Menurut dia, rencana pem­bangunan Masjid Al Jabbar sudah mengemuka sejak lama, yakni tahun 2017 lalu.

Baca Juga: Sakit Hati Diselingkuhi Istri, Pria di Bandung Tega Perkosa 2 Anak Tiri

“Dalam rencana tersebut, ada rekomendasi tertulis dari Kota Bandung bahwa pembangunan Al Jabbar itu harus sejalan de­ngan pelebaran Jalan Cimincrang dan Rancanumpang,” ujarnya.

Namun, pada kenyataannya, pembangunan Al Jabbar melenggang sendiri tanpa di­barengi penataan akses masuk berupa pelebaran jalan, seperti hasil rekomendasi Kota Bandung.

“Maka, hasilnya, ya seperti sekarang ini. Warga sekitar menjadi korban dari berjubelnya pe­ngun­jung wisata Al Jabbar,” ujarnya.

Menurut Sabri, warga yang semula untuk keluar masuk menuju jalan Soe­karno-Hatta hanya memerlukan waktu sekitar 10 me­nit, kini bisa mencapai satu hingga dua jam.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat