kievskiy.org

Dampak Penularan PMK, Populasi Sapi di Bandung Barat Menurun Drastis

Peternak sapi perah di Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu. Rekayasa genetik menjadi salah satu upaya yang dapat ditempuh guna meningkatkan kembali popu- lasi sapi di wilayah Lembang pasca terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Peternak sapi perah di Kabupaten Bandung Barat, beberapa waktu lalu. Rekayasa genetik menjadi salah satu upaya yang dapat ditempuh guna meningkatkan kembali popu- lasi sapi di wilayah Lembang pasca terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). /Dok. Pikiran Rakyat

PIKIRAN RAKYAT - Populasi sapi di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat berkurang drastis karena wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat melanda Indonesia beberapa waktu lalu. Bantuan pemerintah berupa kompensasi bagi peternak sapi, tidak dapat mengembalikan populasi sapi dengan cepat.

Hal itu disampaikan Ketua Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Dedi Setiadi pada Selasa, 7 Februari 2023 saat ditemui di kantornya. Menurut Dedi, harga sapi saat ini cukup mahal. Sementara bantuan pemerintah tidak dapat memenuhi kebutuhan pembelian sapi.

"Untuk membeli sapi pun harus dari wilayah yang tidak pernah menjadi daerah yang terkena wabah PMK," ujarnya.

Oleh karena itu, kata dia, dibutuhkan jalan lain untuk mengembalikan populasi sapi tersebut. Meskipun upaya yang dilakukan tidak bisa dilakukan dalam waktu yang singkat.

Baca Juga: Wabah PMK di Jabar Melandai, Tinggal Menyisakan 504 Hewan Ternak yang Terjangkit

Yang pertama, kata Dedi, pihaknya telah menyiapkan lokasi untuk penitipan sapi pedet dari para peternak. Tujuannya agar sapi-sapi pedet itu dapat terpelihara dengan baik sehingga menghasilkan sapi perah yang berkualitas.

Dedi mengatakan, lahan seluas 1,5 hektare sudah ada di wilayah Desa Cikahuripan, Kabupaten Bandung Barat untuk menampung sapi pedet tersebut.

"Nantinya, sapi-sapi ini akan dipelihara di fasilitas yang memadai baik dari segi lahan dan juga nutrisinya sehingga sapi terpelihara dan terawat dengan baik," katanya.

Baca Juga: Aturan Ganti Rugi Hewan Ternak Mati Karena PMK Segera Terbit, Pemerintah Tanggung Biaya Maksimal Rp10 Juta

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat