kievskiy.org

Penjualan Daging di Tengah Libur Idul Adha, Wabah PMK Pengaruhi Jumlah Pembeli

Penjual memotong daging sapi di pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu 26 Februari 2022.
Penjual memotong daging sapi di pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu 26 Februari 2022. /Antara/Muhammad Bagus Khoirunas

PIKIRAN RAKYAT - Banyaknya warga yang mendapat pembagian daging hewan kurban tidak memengaruhi tingkat penjualan da­ging sapi dan daging kambing di Pasar Baru, Kuningan.

Beberapa pedagang daging sapi di pasar tersebut meng­aku, penjualan daging memang mengalami sedikit penurunan. Namun, itu bukan karena banyak warga yang men­da­pat pembagian daging kurban, melainkan akibat isu merebaknya penyakit mulut kaki (PMK).

"Setiap tahun momen kurban, penjualan daging sapi bia­sa-biasa saja, tak ada penurunan maupun peningkatan pembeli. Namun, sekarang menurun mungkin karena wa­bah PMK," ujar Dudi (50), salah satu pedagang daging sapi di Pasar Baru Kuningan kepada kontributor ”PR” Ajun Mahrudin, Senin, 11 Juli 2022.

Menurut dia, sebelum ada PMK, dalam memenuhi konsumen setiap hari, sedikitnya ia memotong tiga ekor sapi untuk dijual di pasar tersebut. Namun, setelah ada PMK sampai satu hari setelah Iduladha, ia hanya memotong dua ekor. Itu pun sampai pukul 10.00 belum habis terjual.

Baca Juga: BI akan Terbitkan Rupiah Digital, Uang Tunai Terancam Dihapuskan?

Hal yang sama dikemukakan pedagang daging sapi lainnya di Pasar Baru. Ia pun menyebut, penurunan penjualan daging sapi lantaran isu PMK.

Soalnya, setiap momentum kurban, mereka tak pernah merasakan dampak banyak hewan kurban.

"Biasanya banyak konsumen pedagang bakso dan warga hajatan. Jadi, daging kurban tak berpengaruh terhadap penjualan daging sapi," ujarnya.

Berbeda dengan Wawan (63), pedagang daging kam­bing di pasar yang sama malah mengaku marema meski dalam suasana kurban. Bukan karena musim hajatan, melainkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat