kievskiy.org

LSM Soroti Anggaran Perjalanan Dinas di Pemkab Bandung: Jangan Jadi Kebiasaan untuk Tambah Penghasilan

Ilustrasi uang rupiah.
Ilustrasi uang rupiah. /Antara/Aprillio Akbar

PIKIRAN RAKYAT - Pada tahun anggaran 2022, Pemerintah Kabupaten Bandung menggelontorkan dana sekira Rp109 miliar untuk biaya perjalanan dinas. Sementara untuk belanja perjalanan dinas pada tahun 2023, Pemkab Bandung telah menyiapkan anggaran sekira Rp77 miliar.

Biaya perjalanan dinas sebesar Rp109 miliar pada 2022 itu berdasarkan anggaran di dokumen perubahan APBD Kabupaten Bandung. Nilai tersebut mengalami penambahan 37 persen atau Rp29,5 miliar dari anggaran di APBD murni sebesar Rp79,6 miliar.

Menurut Nandang Suherman dari Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Jawa Barat, belanja perjalanan dinas sebesar Rp109 miliar itu belum tentu sepenuhnya terpakai. Namun, dia menilai, biaya perjalanan dinas di Kabupaten Bandung memang cukup signifikan.

"Dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Barat, seperti Sumedang atau Majalengka, memang di Kabupaten Bandung lebih gede, karena pendapatan daerahnya juga lebih gede. Namun, apakah harus selalu ada perjalanan dinas?" kata Nandang pada Rabu, 8 Februari 2023.

Baca Juga: Kondisi Terkini Anak yang Disiksa Ayahnya di Cimahi, Pelaku Sudah Ditangkap Polisi

Dia mengatakan, belanja perjalanan dinas itu pun mudah teridentifikasi lebih banyak digunakan oleh kalangan elite di pemerintahan. Baik itu jajaran pejabat di lingkungan Pemkab Bandung, kepala daerah, maupun anggota DPRD Kabupaten Bandung.

"Para elite itu yang biasanya menghabiskan banyak anggaran buat perjalanan dinas. Padahal, perkembangan teknologi informasi semestinya berkorelasi dengan pengurangan perjalanan dinas yang dikemas dengan studi banding," kata Nandang.

Saat ini, kata dia, teknologi informasi sangat memungkinkan untuk melakukan studi banding tanpa perlu bertatap muka. Apalagi, di tengah gembar-gembor penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government.

"Yang kedua, memang ada kecenderungan bahwa perjalanan dinas ini menjadi hal yang biasa, karena sudah dilakukan secara turun-temurun. Jadi, bukan dilakukan berdasarkan kebutuhan riil untuk menjawab persoalan yang ada," tuturnya.

Baca Juga: PDIP Siap Koalisi dengan Partai Lain Jelang Pemilu 2024, Capres Urusan Megawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat