/photo/2023/04/26/343550459.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Kota Bandung kini tidak lagi dalam kondisi darurat sampah setelah sebelumnya terjadi penumpukan sampah di beberapa Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Demikian disampaikan Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Bandung Ema Sumarna.
Kendati kini kondisi Kota Bandung sudah berangsur membaik, Ema memaparkan bahwa masih terdapat sembilan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) sampah yang masih kelebihan kapasitas.
"Alhamdulillah mendekati normal, Kota Bandung tidak dalam kondisi darurat sampah. Sekarang hanya sembilan TP yang overload (kelebihan kapasitas)," tutur pria yang pernah menjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung ini dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Antara.
Baca Juga: DLH Jabar Pastikan Tak Ada Lagi Antrean Truk Sampah ke Sarimukti
Pemkot Bandung, kata dia, ingin terus berupaya mewujudkan Kawasan Bebas Sampah (KBS) lewat penanganan sampah dari rumah kendati kondisi saat ini telah kembali normal.
Disebutkan Ema, kini telah terdapat 150 RW dari 1.594 RW yang merupakan area KBS. Ia pun mencontohkan satu RW yang menjadi area KBS, yakni salah satunya RW 2 Cipamokolan.
"Juga wilayah lainnya kami ingin terus menjalar ke daerah lainnya. RW bersama pemerintah membangun Kota Bandung lebih baik," ucap Ema mengakhiri.
Baca Juga: Wakil Ketua Umum Partai Perindo Minta Pemkot Bandung Ubah Cara Tata Kelola Sampah
Diketahui sebelumnya, Kota Bandung masuk ke dalam kondisi darurat sampah, dimana sebanyak 55 TPS dari 135 TPS kelebihan kapasitas hingga timbulkan pemandangan dan bau tidak sedap.
Salah satu TPS yang alami penumpukan sampah terjadi di TPS Pasar Ciwastra. Dengan cepat Pemkot Bandung menutup sementara operasionalnya dengan menyiapkan sarana dan prasarana agar sampah lebih tertata dan rapi.