kievskiy.org

Sejumlah Warga Desa di Andir Bandung Mengungsi karena Takut Disuntik, Kisah Tempo Dulu

Tangkapan layar Koran Sipatahoenan pada 12 Januari 1935 tentang warga yang memilih mengungsi dari tempat tinggalnya karena takut disuntik di Andir, Bandung.
Tangkapan layar Koran Sipatahoenan pada 12 Januari 1935 tentang warga yang memilih mengungsi dari tempat tinggalnya karena takut disuntik di Andir, Bandung. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Orang disuntik cairan obat atau vaksin, bukanlah hal yang aneh hari ini. Namun hal tersebut berbeda dengan zaman dulu. Urusan suntik bisa menggegerkan sebuah desa dan warganya memilih kabur.

Peristiwa unik terjadi di Desa Andir, Bandung pada 1935. Sejumlah warga desa itu berkemas-kemas dan berbondong-bondong meninggalkan rumahnya pada pukul 17.00 sore hari. Mereka meninggalkan Andir dan menginap di rumah saudara/kerabatnya yang jauh. Musabab apa yang membuat warga mengungsi dari kediamanannya?

"Soepaja henteu disoentik (Warga meninggalkan rumahnya agar tak disuntik)," tulis koran berbahasa Sunda, Sipatahoenan yang mewartakan kejadian unik tersebut pada 12 Januari 1935. Ya, perkara suntik bagi masyarakat tempo dulu menimbulkan kehebohan tersendiri.

Baca Juga: Bung Karno, Pepetek, dan Usaha Penganan Jelata

Awalnya, warga desa mendengar rencana kegiatan penyuntikan di wilayah mereka. Koran itu tak menjelaskan penyuntikan tersebut dilakukan terkait apa. Yang jelas, warga merasa ketakutan dan bersama-sama mengungsi. Tindakan warga terbilang menggelikan karena tak jelasnya apa yang ditakutkan. Namun di sisi lain, perilaku warga juga patut dikasihani. Soalnya, warga juga membawa barang-barang rumah.

"Sabab rea djeung raboel noe ngelek samak katoet angel (Sebab banyak warga membawa tikar bersama selimut )," tulis Sipatahoenan.

Warga juga menuntun atau membawa anaknya kala pergi mengungsi. Banyak pula warga yang mendatangi kepala desa atau lurah guna meminta penyuntikan urung dilakukan. Meski demikian, terdapat warga yang menginginkan penyuntikan segera dilakukan dan masyarakat yang tak mengerti diberikan pemahaman, bukan dengan paksaan.

Baca Juga: Kecelakaan Bus Pariwisata di Lembang Bandung, Sedang Ditangani Petugas

Hal serupa terjadi di Kabupaten Sumedang sebagaimana pemberitaaan Sipatahoenan, Kamis 19 Januari 1939. Upaya tersebut dilakukan guna menangkal peredaran penyakit pes. Meskipun menuai penolakan warga, penyuntikan tetap dilakukan seperti terjadi di Desa Haurkuning. Namun tetap saja ada hal-hal yang menyusahkan petugas.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat