kievskiy.org

Bung Karno, Pepetek, dan Usaha Penganan Jelata

Presiden RI ke-1, Soekarno.
Presiden RI ke-1, Soekarno.

PIKIRAN RAKYAT - Pepetek adalah sejenis penganan yang karib dikenal sebagai makanan rakyat. Meski lekat sebagai makanan kalangan jelata, Rizki Maulana, pemuda 28 tahun asal Kampung Pasirpanjang, RT 3 RW 1, Desa Rancapanggung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat menyulapnya menjadi kudapan trendi dan enak dikonsumsi.

Istilah pepetek sempat muncul dalam buku tentang presiden pertama negeri ini, Soekarno bertajuk "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia yang ditulis Cindy Adams". Kala itu, Bung Karno ditahan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda di Penjara Banceuy, Bandung setelah penangkapakannya pada 9 Desember 1929. Di Banceuy, terdapat dua macam sel masing-masing diperuntukkan untuk tahanan politik dan pepetek.

"Pepetek, sejenis ikan murah yang biasa dimakan orang miskin, adalah julukan untuk orang desa," kata Sukarno.

Baca Juga: 45 Butir-butir Pancasila Lengkap dari Sila 1 hingga 5, Makna dan Pengamalan Kehidupan Sehari-hari

Istilah pepetek dilekatkan kepada tahanan-tahanan kelas rendah atau masyarakat bawah. Tahanan jenis tersebut bahkan tidur di atas lantai. Nasibnya jauh berbeda dengan tahanan politik yang tidur di atas ranjang besi dan beralas tikar jerami setebal karton. Pepetek juga disematkan namanya kepada ransum para tahanan berupa nasi beras merah dan sambal. Keterangan sang proklamator kemerdekaan tersebut menunjukkan pepetek merupakan istilah yang menggambarkan status kemiskinan, kondisi inferior, warga pinggiran tempo dulu.

Hingga kini, pepetek yang berasal dari nama ikan berukuran sangat kecil itu akrab dikenal sebagai makanan rakyat. Namun, Rizki Maulana mengubah citra yang merendahkan makanan tersebut. Pemuda asli Pasirpanjang itu justru memiliki gagasan untuk mengolah ikan tersebut dan menghasilkan penganan dengan kemasan yang modern dan kandungan gizi yang tinggi.

Di tempat bermukimnya yang berada di tepi genangan Waduk Pembangkit Listrik Tenaga Air Saguling, bahan baku pepetek berlimpah dan murah. Rizki pun mulai melakukan riset terkait gizi, potensi pasar dan produksi pepetek.

Baca Juga: Sejarah Hari Lahir Pancasila, Berawal dari Kekalahan Jepang

"Setelah dicek di laboratorium ternyata kandungan protein (pepetek) sangat tinggi," ucapnya. Dari sana, ia pun mendirikan usaha kreatif makanan bernama Petekres (Pepetek Krenyes) pada Juni 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat