kievskiy.org

Family Office Tempat Nangkring Dana Orang Kaya, Luhut Sebut Untung PDB dan Lapangan Kerja

Ilustrasi family office.
Ilustrasi family office. /Pexels/Antoni Shkraba

PIKIRAN RAKYAT - Akan ada peningkatan penerimaan produk domestik bruto (PDB) dan lapangan kerja melalui skema investasi family office atau pengelolaan dana berbasis keluarga.

Demikian target dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan. Dia menjelaskan bagaimana keuntungan itu bisa didapat sekaligus.

“Dia harus datang kemari (Indonesia). Misalnya, dia taruh duitnya 10 atau 30 juta dolar AS, dia harus investasi berapa juta, dan kemudian dia juga harus memakai orang Indonesia untuk kerja di family office tadi. Jadi, itu nanti yang kita pajakin,” ujar Luhut, lewat akun instagram resminya, @luhut.pandjaitan, dilihat Selasa, 2 Juli 2024.

Bagi Luhut, ini merupakan salah satu upaya negara untuk menarik kekayaan dari negara lain sebagai jalan menuju pertumbuhan ekonomi nasional.

Dia mengutip laporan The Wealth Report, yang menyebutkan bahwa Asia bakal menjelma kawasan dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 38,3 persen pada periode 2023–2028.

Tak hanya itu, diproyeksikan pula peningkatan terus menerus akan jumlah aset finansial dunia yang diinvestasikan di luar negara asal.

“Nah, ini. Dana yang berseliweran di luar negara-negara maju itu dibilang ada 11 triliun dolar AS yang mereka mau cari tempat nangkring-nya lah, bahasa kerennya gitu,” ucapnya.

Saat ini, imbuhnya, ada beberapa negara di dunia yang menjadi tuan rumah dari aset-aset yang dia maksud, dua di antaranya dari Asia yakni Singapura dengan 1.500 family office, dan Hong Kong yang memiliki 1.400 family office.

Namun, kondisi geopolitik di Hong Kong dan perubahan regulasi investasi di Singapura meningkatkan risiko dan ketidakpastian investor.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat