PIKIRAN RAKYAT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat berupaya mengatasi pencemaran air lindi yang masuk ke aliran sungai di sekitar Tempat Pengolahan Kompos (TPK) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat. Salah satunya dengan memperbaiki saluran drainase.
Menurut Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtias, air lindi yang memasuki Sungai Cimeta terjadi karena ada longsoran sampah yang menutupi Sungai Ciganas dan Sungai Cipanauan. Kedua sungai itu memang melintasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
Akibatnya, air sungai bercampur dengan air lindi yang seharusnya masuk ke Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Tahun ini, DLH Jabar telah mengalokasikan biaya perbaikan saluran drainase untuk mengurangi debit air lindi yang masuk ke sungai.
Baca Juga: 3 Barang Pemberian Syahnaz Sadiqah ke Rendy Kjaernett Saat Selingkuh
Menurut Prima, proses konstruksi perbaikan saluran drainase itu diharapkan dapat dilaksanakan pada Juli mendatang, karena saat ini masih dalam persiapan lelang. Selain itu, DLH juga melakukan upaya pengendalian pencemaran dengan cara yang lain.
"Misalnya dengan memisahkan aliran lindi dan aliran sungai, sehingga semua aliran air lindi dapat masuk ke kolam stabilisasi untuk dapat diolah di IPAL. Jadi aliran Sungai Ciganas dan Cipanauan sudah tidak tercampur lagi dengan air lindi," kata Prima.
Dia mengatakan, kondisi aliran Sungai Ciganas di sebelah barat Sarimukti dan Sungai Cipanauan di sebelah timur Sarimukti sudah terkontaminasi air lindi. Padahal, jika dilihat dari hasil pemantauan kualitas air sungai bagian hulu, hasilnya masih memenuhi baku mutu.
Baca Juga: 270 Pekerja Tambang di Bandung Barat Kena PHK, Ridwan Kamil: Kami Sedang Cari Solusi Terbaik
Sementara di bagian hilir, tempat kedua aliran sungai tersebut bertemu di Sungai Cipanauan Hilir, hasilnya menunjukan bahwa telah melebihi baku mutu sangat tinggi. Penyebabnya ialah longsoran timbunan sampah yang berdekatan dengan kedua sungai itu.