kievskiy.org

Dinas Lingkuhan Hidup Bekasi Akan Panggil Perekam Video Sungai Cilemahabang Tercemar Oli

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Syafri Doni Sirait memberikan penjelasan kondisi lingkungan hidup di Komplek Pemkab Bekasi.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Syafri Doni Sirait memberikan penjelasan kondisi lingkungan hidup di Komplek Pemkab Bekasi. /Pikiran Rakyat/Tommi Andryandy

PIKIRAN RAKYAT - Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi kesulitan mengungkap tindak pencemaran lingkungan di Sungai Cilemahabang, Cikarang Selatan. Kendati viral di media sosial, kasus sungai yang dilaporkan tercemar oli itu tidak dapat terbongkar lantaran minimnya bukti.

Kepala DLH Kabupaten Bekasi, Syafri Doni Sirait, mengeklaim, kandungan oli yang mencemari sungai itu telah hilang tersapu derasnya aliran sungai. Kondisi ini yang membuat pihaknya kesulitan mengungkap tindak pencemaran lingkungan di sungai yang melintasi sejumlah kawasan industri ini.

“Kami telah menurunkan tim dari bidang penegakan hukum, namun sangat disayangkan saat sampai ke lokasi itu debit air sedang tinggi, arus deras. Dugaan limbah oli yang mencemari drainase tidak bisa ditemukan,” kata Doni di Kompleks Pemerintah Kabupaten Bekasi, Cikarang Pusat, Rabu, 14 Juni 2023.

Hal tersebut diungkapkan Doni untuk mengonfirmasi viralnya video sungai yang tercemar di Desa Pasirsari Kecamatan Cikarang Selatan, Selasa, 6 Juni 2023. Dalam video berdurasi 30 detik itu, terlihat saluran sungai berwarna hitam. Saluran itu mengalir di balik salah satu dinding kawasan industri di Cikarang Selatan.

Baca Juga: Hujan Interupsi, Sengitnya Paripurna Saat Siswa SMA Menjadi Anggota DPRD Kabupaten Bekasi

Selain berwarna hitam, aliran sungai yang tercemar oli itu disebutkan mengeluarkan bau tak sedap.

Doni mengatakan, pihaknya langsung mendatangi lokasi saat malam pada hari yang sama, namun dia tidak ditemukan pencemaran. Kemudian tim kembali datang keesokan harinya, tapi tidak ditemukan pencemaran. Doni berdalih pencemaran itu telah terurai oleh derasnya aliran sungai.

“Pada saat tim tiba di lokasi, cairan oli bekas yang diduga oleh perekam video tidak ditemukan oleh tim karena hujan. Sehingga oli bekas telah limpas terbawa aliran air yang level debitnya terus meninggi,” kata dia.

Selanjutnya, DLH memanggil dua perusahaan pengolah oli yang lokasinya dilintasi Sungai Cilemahabang. Namun, karena tidak ada bukti, pemanggilan mereka pun sia-sia.

“Satu PT Nirmala, kami panggil tapi rupanya mereka tidak beroperasi karena sedang bermasalah dengan KLHK di tahun-tahun sebelumnya sampai ke pengadilan. Kemudian perusahaan kedua PT HM Horas Miduk, ketika kami menyampaikan tuduhan harus disertai alat bukti. Permasalahannya ketika turun ke lapangan tidak menemukan bukti,” ucap dia.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat