kievskiy.org

Wartawan Senior dan Budayawan Yayat Hendayana Berpulang, Simak Perjalanan Kariernya

Kang Yayat Hendayana (tengah), seorang wartawan dan seniman kenamaan Tanah Pasundan yang meninggal dunia.
Kang Yayat Hendayana (tengah), seorang wartawan dan seniman kenamaan Tanah Pasundan yang meninggal dunia. /Facebook/Yayat Hendayana

PIKIRAN RAKYAT - Jawa Barat kembali kehilangan tokoh terbaiknya. Budayawan Sunda dan wartawan senior Yayat Hendayana dikabarkan meninggal dunia pada Rabu, 26 Juli 2023 pukul 5.20 WIB di RSUD Al Ihsan Bandung.

Sebelum dimakamkan di Pemakaman Ciganitri, Desa Cipagalo, Kecamatan Bojongsoang, Kota Bandung, jenazah Yayat disemayamkan di rumah duka Jalan Buana Sari 1 No 6, Jalan Logam, Kota Bandung.

Semasa hidupnya, Yayat Hendayana pernah aktif sebagai redaktur Majalah Mangle (1968-1972), redaktur Gondewa (1972-1975), redaktur/pendiri Koran Sunda Galura bersama Hj Popong Otje Djundjunan, H. Us Tiarsa R, dan Apung S Wiratmaja (20 Mei 1972), serta redaktur Koran Pikiran Rakyat, sebelum akhirnya dipindahkan ke bagian manajemen perusahaan, bahkan sempat memegang pimpinan PT Granesia (Grup Pikiran Rakyat).

Yayat Hendayana yang lahir di Bandung, 7 Juni 1943 itu, pernah juga menjabat Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat (1984-1989).

Baca Juga: Kereta Cepat akan Diuji Coba, KCIC Ungkap Tujuan

Akan tetapi, rupanya dunia Yayat bukan hanya sebatas wartawan. Berbagai predikat disandang olehnya, dia dikenal juga sebagai budayawan Sunda, aktor, sastrawan, dan dosen.

Pada 1965, Yayat sempat mendalami pendidikan di Akademi Teater dan Film (ATF) Bandung. Bahkan sempat pula mengenyam pendidikan Sastra Sunda Universitas Padjadjaran (Unpad), namun tidak sampai tamat, karena pada saat itu ia mendapat kesempatan belajar ke International Institute for Journalism (JIJ) di Berlin, Jerman, berkat beasiswa dari UNESCO.

Pada 2016, Yayat berhasil menuntaskan pendidikan doktor dan lulus dengan predikat sangat memuaskan dari Prodi Ilmu Sastra Universitas Padjadjaran (Unpad). Disertasinya berjudul “Hadiah Sastra 'Rancage' dalam Dinamika Kesusastraan Sunda: Dimensi Kesejarahan, Pragmatis, dan Eksistensi”.

Dalam dunia teater, salah seorang pendiri Teater Perintis (bersama Jim Lim) ini dikenal sebagai actor teater yang handal. Hal ini dibuktikannya dalam beberapa pementasan Studiklub Teater Bandung (STB) yang disutradarai mendiang Suyatna Anirun, aktingnya selalu mendapat pujian apresiator dan kritikus seni.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat