/photo/2023/08/15/2376135265.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah warga di Kampung Cigeblig, RT 1 RW 16, Desa Rende, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat menjadi korban merajalelanya Bank Emok. Selain memperoleh tekanan kala kesulitan membayar, hubungan warga juga menjadi renggang akibat sistem tanggung renteng dari jasa peminjaman uang tersebut.
Salah satu warga yang terjerat Bank Emok adalah Leni (48). Ia sudah bertahun-tahun meminjam ke Bank Emok. Namun, sudah tiga bulan ini Leni mulai kesulitan menyetor angsuran pinjaman. Musababnya, ia kehilangan pekerjaan di sebuah warung makan. Warung makan itu tutup selepas pemiliknya meninggal.
"Usaha nuju kieu, nuju bangkrut (Usaha sedang begini, sedang bangkrut)," kata Leni kepada di kediamannya pada Selasa, 15 Agustus 2023.
Baca Juga: Suami Bunuh Istri di Banjaran Bandung, Buntut Utang Rp2 Juta ke Bank Emok
Imbasnya, tekanan menimpa perempuan yang telah ditinggalkan suami tersebut.
"Nya diudag-udag we dugika wayah kumaha ge, dugika wengi diantosan can aya mah (Terus dikejar, sampai kapan saja, hingga malam juga ditungguin kalau belum ada)," ujarnya.
Setoran kurang Rp5 ribu saja, lanjutnya, pihak peminjam sampai menunggu. Tak cuma itu, hubungan dengan tetangga pun menjadi renggang dan diwarnai pertengkaran.
Soalnya, Bank Emok menerapkan sistem tanggung renteng atau meminjam dan membayar secara berkelompok. Jika salah satu warga tak bisa membayar, warga-warga lain yang bergabung dalam kelompok itu harus menanggung angsurannya.
Baca Juga: Waspada! Panic Buying Diduga Jadi Strategi Bank Emok di Sukabumi