kievskiy.org

Harus Tahu! Becak, Pisau, Bacang hingga Catur Gajah Ternyata Serapan dari Bahasa dan Budaya Tionghoa

Koordinator Utama MTP Herman Widjaja memberikan kenang-kenangan bagi Danpussenkav TNI AD Mayjen TNI Wawan Riswandi di Gedung YDSP di Jalan Nana Rohana, Kota Bandung pada Jumat 4 September 2020. Didampingi Dirum Pussenkav Brigjen TNI Bambang Supardi, Dr Djoni Toat, dan Ketua Buddha Tzu Chi Djonni Andhella.
Koordinator Utama MTP Herman Widjaja memberikan kenang-kenangan bagi Danpussenkav TNI AD Mayjen TNI Wawan Riswandi di Gedung YDSP di Jalan Nana Rohana, Kota Bandung pada Jumat 4 September 2020. Didampingi Dirum Pussenkav Brigjen TNI Bambang Supardi, Dr Djoni Toat, dan Ketua Buddha Tzu Chi Djonni Andhella. /Pikiran-Rakyat.com/Mochamad Iqbal Maulud

PIKIRAN RAKYAT - Komandan Pusat Kesenjataan Kavaleri TNI AD mengunjungi Museum Sejarah Tionghoa di Kota Bandung, Jawa Barat. Seperti diketahui museum tersebut berada di Gedung Yayasan Dana Sosial Priangan, di Jalan Nana Rohana, Kota Bandung.

"Saat kunjungan ke museum saya mendapatkan wawasan baru yang sangat berharga terkait sejarah perjuangan etnis Tionghoa saat merebut kemerdekaan.

Selain juga saat mengisi kemerdekaan pada saat sekarang," kata Danpussenkav TNI AD Mayjen TNI Wawan Riswandi di lokasi pada Jumat 4 September 2020.

Baca Juga: Dirawat Sejak 27 Agustus 2020 Lalu, Pasien Covid-19 RSUI Depok Nekat Loncat dari Lantai 13

Menurut Wawan masyarakat seharusnya diberikan pelajaran terkait kiprah etnis Tionghoa ini.

"Bagaimana kiprahnya dalam membantu kemerdekaan di Indonesia," ucapnya didampingi Direktur Umum Pussenkav TNI AD, Brigjen TNI Bambang Supardi.

Wawan juga menyatakan dengan pengetahuan terhadap peran serta etnis Tionghoa ini bisa memperkuat persatuan dan kesatuan.

Baca Juga: Diisukan Jalani Isolasi Mandiri, Riza Partia Bantah Positif Covid-19

"Jadi dengan beragamnya suku, bangsa maupun etnis justru semakin memperkuat persatuan dan kesatuan tersebut.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat