/photo/2023/10/22/1279959246.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Firmansyah (25), warga Kampung Baru Laksana Desa Jayagiri Kecamatan Lembang gagal berangkat ke Korea sebagai pekerja migran Indonesia (PMI).
Imigrasi Korea menyatakan, Firmansyah terdeteksi ada keterkaitan dengan teroris. Firmansyah membantah tuduhan tersebut.
"Kemungkinan besar nama saya yang diduga ada keterkaitan dengan teroris. Padahal saya tidak ada hubungan apa-apa. Murni mau bekerja," ujarnya pada Minggu, 22 Oktober 2023.
Firmansyah menceritakan pertama kali melamar ke Korea pada 2018, tapi gagal. Ia tidak menyerah dan kembali melamar hingga diterima pada 2023. Firmansyah berangkat dalam program G2G. Namun, saat akan membuat visa, ia ditolak. "Saya dituding terindikasi ada kaitan dengan teroris," ujarnya.
Baca Juga: Gibran Rakabuming: Nanti Ada Kejutan-Kejutan Berikutnya, Ditunggu Saja
Minta bantuan berbagai pihak
Firmansyah berusaha untuk bisa berangkat dengan meminta bantuan berbagai pihak. Mulai dari Kedutaan Besar Korea hingga Imigrasi Korea.
"Kedutaan Besar Korea tidak bisa membantu. Imigrasi Korea memberi syarat agar saya didampingi dari pihak ketenagakerjaan," kata dia.
Firmansyah mengatakan bahwa nantinya ia akan dipekerjakan di bagian manufaktur. Ia juga telah menyiapkan bekal untuk berangkat. Namun terpaksa ia harus menganggur sementara untuk menyelesaikan kesalahpahaman itu.
Untuk mendapatkan pekerjaan itu, Firmansyah harus menjalani sistem ujian oleh HRD dari Korea. Ia harus lulus bahasa Korea. Setelah lulus, seharusnya Firmansyah dapat segera berangkat ke Korea.