PIKIRAN RAKYAT - Nilai piutang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kota Cimahi masih tersisa Rp123.331.250.110. Tagihan piutang itu merupakan akumulasi penunggakan pajak dalam beberapa tahun terakhir.
Kepala Bidang Penerimaan dan Pengendalian Pendapatan Bapenda Kota Cimahi Faisal mengatakan, berdasarkan data Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bappenda) Kota Cimahi, jumlah besaran piutang PBB di Kota Cimahi awalnya mencapai Rp132.486.092.006.
"Kami secara konsisten terus melakukan penagihan kepada para Wajib Pajak (WP) terkait kewajiban pemenuhan piutang PBB. Hingga Triwulan III 2023 sudah tertagih Rp9.154.841.896, masih menyisakan piutang sebesar Rp123.331.250.110," ujarnya, Selasa, 24 Oktober 2023.
Piutang pajak PBB yang tercatat hingga ratusan miliar rupiah itu berasal dari para wajib pajak yang menunggak pembayaran. "Nilai piutang PBB belum termasuk denda 2 persen setiap bulan karena telat memenuhi kewajiban bayar pajak," ucapnya.
Baca Juga: Kejari Cimahi Tangkap Tangan Mantan Pegawai Kejaksaan yang Hendak Peras SMPN 1 Cimahi
Faisal menyatakan, pihaknya mengingatkan para WP di Kota Cimahi agar menyelesaikan kewajibannya agar piutang wajib pajak tidak terus membengkak. Sanksi dapat diterapkan bagi WP seperti pemblokiran Nomor Objek Pajak (NOB).
"Misal, WP mau jual tanah atau dijadikan jaminan pinjaman tapi objek tersebut tidak akan bisa dilakukan transaksi karena NOB diblokir. Jadi kami ingatkan bayar pajak tepat waktu," ujarnya menjelaskan.
Untuk meningkatkan kepatuhan, Bappenda Kota Cimahi melayangkan surat imbauan pembayaran PBB kepada 2.500 WP. Setelah masa jatuh tempo, maka diterbitkan surat teguran pembayaran PBB jatuh tempo melalui jasa pos. Tercatat, surat teguran itu diberikan kepada 1.000 WP yang belum melakukan pembayaran PBB tahun 2023.
Pembayaran PBB tahun 2023 jatuh tempo pada 19 Oktober 2023. Realisasi penerimaan PBB hingga jatuh tempo mencapai Rp59.717.158.499, melampaui target tahun ini sebesar Rp57.902.343.410.