kievskiy.org

Mau Tak Mau, Warga Desa Nanggeleng dan Sirnaraja Bandung Barat Harus Melepas Tanahnya

Warga menunjukkan lahan yang dibebaskan di kawasan Pasirbagong, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 25 Desember 2023.
Warga menunjukkan lahan yang dibebaskan di kawasan Pasirbagong, Desa Nanggeleng, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 25 Desember 2023. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Sejumlah warga di Desa Nanggeleng dan Sirnaraja, Kecamatan Cipeundeuy, Kabupaten Bandung Barat mengaku tak memiliki pilihan lain selain melepas tanahnya untuk lahan pengganti hutan yang tergusur proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Upper Cisokan.

Proses pembebasan lahan guna relokasi hutan itu sudah berlangsung akhir tahun ini di dua desa tersebut. Walau begitu, pembebasan sebetulnya sudah berlangsung beberapa tahun sebelumnya. 

Daman (74) misalnya, warga asal Kampung Cisalak, Desa Nanggeleng itu sudah menjual tanahnya untuk lahan pengganti tersebut pada 2015. Lahan tersebut merupakan warisan karuhun atau orangtua Daman dengan seluas sekie 840 meter persegi.

Lahan berupa persawahan tersebut berada di Legokpicung dan lokasinya terbilang jauh dari perkampungan dan berada di kawasan hutan. Daman mengaku tak memiliki pilihan lain selain melepas sawahnya. 

Baca Juga: Air Meluap dari Sungai, Jalanan Cigugur Tengah Cimahi Terendam Banjir

Soalnya, warga pemilik lahan lain di sekitar sawahnya juga telah menjual tanahnya untuk proyek relokasi itu. Apabila bertahan atau bersikukuh mempertahankan sawahnya, ia bakal sendirian. 

"Tiiseun we jol sorangan (Jadi sepi, tiba-tiba jadi sendirian)," ucap Daman saat ditemui Pikiran Rakyat di kediamannya, Senin, 25 Desember 2023.‎

Tak cuma itu, hama diperkirakan makin bertambah jika Daman mempertahankan sawah. Pasalnya, lahan warga lain yang telah dijual sudah tak terurus dan digarap sehingga menjadi sarang hama yang menyerang sawahnya. Padahal, sawah Daman termasuk subur dengan pasokan air yang berasal dari hutan.

Baca Juga: Prediksi Arus Balik Nataru: Bakal Ada Penumpukan di 4 Tol, Mana Saja?

Kondisi serupa dialami Pendi (56), warga Kampung Cirahayu, Desa Nanggeleng. Pendi telah melepas lahan darat atau kebun seluas 1400 meter persegi pada 2018 guna lahan relokasi hutan tersebut di kawasan Pasirbagong. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat