kievskiy.org

Kisah Warga Dayeuhkolot Bandung Kehilangan Emas dan Uang Ratusan Juta Rupiah karena Banjir

Yani Maryani (49), warga terdampak banjir di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Yani Maryani (49), warga terdampak banjir di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. /Pikiran Rakyat/Hendro Susilo Husodo

PIKIRAN RAKYAT - Banjir akibat jebolnya kirmir Sungai Cigede menyisakan endapan lumpur tebal di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Banyak harta benda milik warga yang rusak dan hilang tersapu air bah.

Yani Maryani, 49 tahun, adalah salah seorang warga yang mengalami banyak kerugian materiel. Selain rumah dan warung kelontong miliknya rusak akibat banjir, isi warung, emas, hingga uang ratusan juta rupiah turut raib tersapu air.

Dia bercerita, banjir yang terjadi pada Kamis, 11 Januari 2024 ore lalu itu terjadi secara tiba-tiba. Warung miliknya hanya berjarak 15 meter dari tanggul yang jebol, membuatnya tak siap untuk mengantisipasi terjangan air.

"Saya lagi di warung, anak dan suami di belakang rumah. Tiba-tiba kayak ada tsunami, air sungai meluap deras. Dari situ saya enggak ingat apa-apa lagi, tahu-tahu di belakang rumah sudah jebol," kata Yani, Selasa, 16 Januari 2024.

Yani mengaku bisa selamat setelah bergegas naik ke atap rumah tetangganya. Bersama anak dan suaminya, dia pun harus merayap pada sebatang kayu untuk bisa mencapai atap rumah tetangganya.

"Kalau masalah barang, kulkas, motor dan lain-lain, enggak tahu hilang ke mana. Pokonya waktu itu enggak ingat harta, yang penting saya dan keluarga bisa selamat. Termasuk emas, total harta saya sekira Rp250 juta hilang," katanya.

Sudah antisipasi sejak awal

Warga dibantu petugas bekerja bakti membersihkan sisa banjir di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa, 16 Januari 2024.
Warga dibantu petugas bekerja bakti membersihkan sisa banjir di Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Selasa, 16 Januari 2024.

Menurut dia, pada 25 Desember 2023, tembok Sungai Cigede sudah jebol. Oleh karena itu, Yani memindahkan uang ratusan juta rupiah dan perhiasan emas ke dalam kantong plastik yang digantung pada tembok.

Akan tetapi, dengan disimpan begitu maka barang berharganya itu hilang karena tembok yang dikira aman malah ambrol dihantam banjir. "Uangnya Rp 156 juta, emasnya kurang lebih 50 gram, sampai sekarang belum ketemu," ucapnya.

Hingga berhari-hari tak ada tanda-tanda keberadaannya, dia masih tetap berharap uang dan emasnya yang hilang bisa kembali lagi. Terlebih, uang dan emas itu diperoleh dari hasil kerja keras selama bertahun-tahun.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat