kievskiy.org

Zakat Mal ASN Pemkab Bandung Rp1 Miliar per Bulan, Bupati: Kita Wajib Bersyukur

Ilustrasi uang.
Ilustrasi uang. /Reuters/Beawiharta

PIKIRAN RAKYAT - Jumlah zakat mal atau zakat penghasilan yang dikumpulkan dari aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung mencapai Rp1 miliar per bulan. Potensinya bahkan bisa hingga Rp2 miliar per bulan.

Bupati Bandung Dadang Supriatna menyampaikan hal itu dalam kegiatan siraman rohani di Gedung Moch. Toha, Soreang, Senin, 5 Februari 2024. Siraman rohani tersebut menghadirkan penceramah Rizaludin Kurniawan.

"Sebelumnya, besaran zakat mal atau zakat profesi dari para ASN Kabupaten Bandung besarannya Rp400 juta per bulannya. Sekarang sudah Rp1 miliar dan potensinya Rp1,2 miliar sampai Rp2 miliar per bulan," kata Dadang.

Dia mengatakan, zakat dari para ASN Pemkab Bandung itu disalurkan melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bandung. Dia pun mengucapkan terima kasih kepada Baznas yang telah mengelola zakat dari para ASN.

"Selain sebagai penampung dari yang memberikan sedekah atau titipan zakat mal atau zakat profesi, Baznas juga berperan sebagai penyalur dan tentunya bisa membantu bersama pemerintah daerah, terutama Dinas Sosial," katanya.

Menurut dia, zakat profesi para ASN itu pun sudah disalurkan untuk pemberian uang insentif bagi para takmir dan marbot masjid di Kabupaten Bandung, yang jumlahnya mencapai lebih dari 4.000 orang.

"Tentunya masih banyak marbot yang belum menerima insentif. Kita harus memperhatikan mereka dari sisi kesehatannya, yaitu dengan diberikannya BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan," katanya.

Dengan mengeluarkan zakat, menurut Dadang, para ASN telah ikut berkolaborasi dalam rangka membantu masyarakat yang tak mampu. Dia pun berharap para ASN tidak merasa terpaksa dalam mengeluarkan zakat.

Dadang juga mengajak para ASN untuk terus bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Dengan bersyukur, para ASN diharapkan bisa terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

"Kita wajib bersyukur. Saat ini masih banyak warga atau orang-orang yang menganggur. Bahkan di beberapa tempat ada kejadian saking susah mencari pekerjaan, sehingga buat makan sehari-hari pun bingung," katanya.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat