/photo/2024/02/11/972951776.jpg)
PIKIRAN RAKYAT - Ketua Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), M. Fanshurullah Asa, menemukan adanya gejolak harga pada komoditas gula dan beras. Selain itu, ada kenaikan harga yang signifikan pada komoditas cabai merah keriting.
Hal ini ditemukan dalam inspeksi mendadak yang dilakukan Fanshurullah bersama Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) M. Mufti Mubarok, dan Kepala Kantor Wilayah III Lina Rosmiati di Pasar Tradisional Cihapit Bandung dan Griya Pahlawan Bandung pada Minggu, 11 Februari 2024.
Sidak dilakukan dalam rangka mengantisipasi adanya permainan harga dan penahanan pasokan oleh pelaku usaha tertentu serta memastikan stabilitas komoditas di Jawa Barat jelang Ramadhan.
Sejak akhir tahun lalu, harga beberapa komoditas pangan terus mengalami kenaikan dan berada di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan Pemerintah.
"Menurut data perkembangan harga pangan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, dalam kurun waktu antara Desember 2023 hingga Februari 2024, harga beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan di wilayah Jawa Barat," kata Fanshurullah.
Untuk mengantisipasi permainan harga dan pasokan ini, kata Fanshurullah, KPPU dan BPKN berinisiatif melakukan inspeksi mendadak.
"Dari sidak di Pasar Cihapit, komoditas beras premium rata-rata mengalami kenaikan harga sebesar 21,58 persen menjadi Rp16.900 per kg. Padahal, HET beras premium sebesar Rp13.900 per kg sebagaimana telah ditetapkan Badan Pangan Nasional (Bapanas)," katanya.
Sedangkan beras medium mengalami kenaikan sebesar 28,44 persen dari HET, dari Rp10.900 per kg menjadi Rp14.000 per kg.
Harga cabai merah meroket
Cabai merah keriting terpantau mengalami kenaikan yang sangat signifikan jelang Ramadan. HET cabai merah keriting adalah Rp55.000 per kg. Namun, di pasaran ditemukan harga cabai merah keriting sebesar Rp150.000 per kg atau naik 172,73 persen, jauh di atas HET yang ditentukan Pemerintah.