kievskiy.org

Tak Kunjung Diperbaiki Pemerintah, Kerusakan SD di Cirawamekar Bandung Barat Makin Parah hingga Lukai Siswa

Guru menunjukkan kerusakan ruangan kelas 1 yang sudah tak bisa digunakan karena berbahaya di SD Negeri Cintalaksana, RT/RW 1, Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 19 Februari 2024. Kerusakan bangunan sekolah itu tak kunjung diperbaiki pemerintah.
Guru menunjukkan kerusakan ruangan kelas 1 yang sudah tak bisa digunakan karena berbahaya di SD Negeri Cintalaksana, RT/RW 1, Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Senin, 19 Februari 2024. Kerusakan bangunan sekolah itu tak kunjung diperbaiki pemerintah. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Tak kunjung tersentuh perbaikan, kerusakan bangunan Sekolah Dasar Negeri Cintalaksana di RT/RW 1, Desa Cirawamekar, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat semakin parah. Satu ruangan kelas sudah tak bisa dipakai dan murid sempat terluka akibat runtuhnya material bangunan yang rusak.

Pantauan Pikiran Rakyat pada Senin, 19 Februari 2024, kerusakan sudah terlihat di bagian depan kelas-kelas sekolah itu. Bagian atap di lorong kelas tampak bolong dan lapuk. Kondisi terparah terjadi di ruangan kelas 1 yang sudah tak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Bagian langit-langit kelas berlubang hampir seluruhnya berlubang. Kursi-kursi pun bertumpuk di sana. Eti Rohaeti (57), salah satu guru Cintalaksana mengungkapkan, ruangan kelas tersebut tak dipakai sejak Desember 2023. Hal itu lantaran kerusakan bangunan sudah membahayakan.

"Takut runtuh, takut ada korban, makanya tidak dipakai," ucap Eti saat ditemui Pikiran Rakyat di sekolah tersebut, Senin pagi. Kekhawatiran Eti akhirnya terbukti. Pada sekira Januari 2024, seorang murid kelas 3 mengalami luka di kepala karena tertimpa material yang jatuh dari bagian atas ruangan kelas yang rusak itu. Meskipun ruangan tak digunakan, siswa tersebut masuk dan bermain di kelas 1.

Kondisi bangunan yang rusak dan terbatas membuat kegiatan belajar dua kelas berbeda disatukan. Untuk siswa kelas 1 digabungkan dengan kelas 4 di satu ruangan. Setelah murid kelas 1 pulang, giliran kelas 2 digabung dengan kelas 4. Keadaan ruangan yang dipakai belajar gabungan murid berbeda kelas tersebut sebetulnya juga rusak, seperti plafonnya telah bolong. Dari 6 ruangan yang tersedia, hanya 4 yang bisa dipakai untuk kegiatan belajar siswa. Satu ruangan, yakni kelas 1 sudah dalam kondisi rusak, satu lagi dipakai untuk ruangan guru.

Hingga kini, bantuan perbaikan pemerintah, seperti dari Dinas Pendidikan KBB tak kunjung tiba di Cintalaksana. Akibatnya, kegiatan belajar siswa berlangsung tak maksimal dan efektif. Karena 2 kelas disatukan di 1 ruangan, 2 guru masing-masing kelas pun mengajar secara bergantian. Para murid tak bisa fokus belajar dengan keadaan tersebut.

Eti berharap, perbaikan segera dilakukan demi kepentingan anak didiknya belajar. Hal senada dikemukakan guru Cintalaksana lainnya, Dea Firdaus (27). Dea mengaku khawatir akan keselamatan para siswa yang belajar di tengah kondisi bangunan yang rusak. Ancaman material yang jatuh dari atap juga mengintai siswa. Kegiatan belajar murid juga terganggu apabila hujan deras mengguyur sekolah. Siswa belajar dengan kondisi kelas yang bocor. Untuk menghindari masuknya air hujan, para siswa belajar dengan posisi rapat. "Menghindari bocor," ujar Dea.

Bukan Kali Pertama Terjadi

Pada Senin, 5 Juni 2023, Pikiran Rakyat sempat memberitakan kerusakan Cintalaksana. Saat itu, Pikiran Rakyat juga mewawancarai salah satu orangtua murid, ‎Asep Sopian (43). Warga Nyalindung di RT 03 RW 01 itu mengaku risau saat melepas anaknya berangkat sekolah. "Hariwang bilih ambruk ka murangkalih (Takut bangunan sekolah ambruk dan menimpa anak saya)," ucapnya.

Meskipun anaknya duduk di kelas 5 yang ruangannya di luar bangunan rusak, kekhawatiran tetap dirasakannya. Asep hanya bisa berpesan kepada anaknya agar tak berada di lingkungan kelas yang rusak. Hingga kini, kerusakan bangunan rupanya tak menuai kerusakan hingga menyebabkan siswa akhirnya tertimpa reruntuhan.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat