kievskiy.org

4 Bahan Pokok di Kabupaten Bandung Harganya Melonjak, Ini Langkah Disperdagin

Ilustrasi. Pedagang beras melayani pembeli pada Selasa, 20 Februari 2024.
Ilustrasi. Pedagang beras melayani pembeli pada Selasa, 20 Februari 2024. /Pikiran Rakyat/Nurhandoko Wiyoso

PIKIRAN RAKYAT - Mendekati bulan puasa, kenaikan harga kebutuhan pokok masyarakat (kepokmas) terjadi di Kabupaten Bandung. Pemerintah Kabupaten Bandung pun mulai melakukan langkah-langkah pengendalian harga komoditas pangan.

Di Pasar Sehat Soreang misalnya, berdasarkan data di Sistem Informasi Barang Pokok dan Barang Penting (Sibapokting) Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kabupaten Bandung pada Selasa 27 Februari 2024, sejumlah kebutuhan pokok tercatat mengalami kenaikan.

Harga di pasaran

Di antaranya ialah sayuran jenis kentang, wortel, dan buncis yang naik paling mencolok jadi Rp12.000 per kilogram atau naik dua kali lipat sejak Januari. Harga kentang naik Rp16.000 jadi Rp18.000 per kilogram sedangkan harga wortel naik dari Rp10.000 jadi Rp12.000 per kilogram dalam beberapa hari.

Harga telur ayam broiler juga terus naik secara bertahap sejak awal tahun, dari Rp25.000 kini Rp30.000 per kilogram. Komoditas lain yang harganya melambung ialah cabe merah tanjung yang kini Rp110.000 per kilogram atau naik Rp30.000 dalam tiga hari, lalu cabe merah keriting dari Rp55.000 jadi Rp75.000 per kilogram.

Selain itu, harga beras pun masih tetap tinggi. Beras premium masih dijual Rp17.500 per kilogram sejak naik dari Rp14.000 per kilogram lalu beras medium naik jadi Rp13.000 jadi Rp16.000 per kilogram, demikian pula beras jenis IR 64 yang paling banyak digemari harganya tetap bertahan Rp16.000 per kilogram.

Kepala Disperdagin Kabupaten Bandung Dicky Anugrah mengakui, sejumlah harga kepokmas mengalami kenaikan, termasuk harga beras premium dan medium yang naik cukup signifikan. Menurut dia, kenaikan harga beras dipicu oleh beberapa faktor.

"Kenaikan harga beras terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya adanya perubahan musim tanam akibat fenomena El Nino serta gangguan dalam distribusi beras akibat long weekend," kata Dicky.

Langkah Disperdagin

Untuk mengatasi kenaikan harga kebutuhan pokok, terang dia, Disperdagin melakukan sejumlah langkah. Di antaranya ialah melakukan koordinasi lintas sektor dengan instansi terkait, memonitoring harga kepokmas secara berkala, serta akan melaksanakan operasi pasar.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan Perum Bulog dalam Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk stabilisasi pasokan harga pangan (SPHP).

"Program GPM akan dilaksanakan secara berkala di berbagai wilayah di Kabupaten Bandung hingga akhir Maret, bekerja sama dengan Perum Bulog untuk komoditas beras SPHP. Mulai hari ini direncanakan giat GPM di wilayah Kecamatan Baleendah," katanya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat