kievskiy.org

RSUD Cibabat Kebanjiran Penderita DBD, Pasien Harus Antre demi Dapat Ruang Rawat Inap

RSUD Cibabat, Kota Cimahi kebanjiran pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasien harus antre sebelum dipindah ke ruang rawat inap.
RSUD Cibabat, Kota Cimahi kebanjiran pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasien harus antre sebelum dipindah ke ruang rawat inap. / Pikiran Rakyat/Ririn Nur Febriani

PIKIRAN RAKYAT - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat, Kota Cimahi kebanjiran pasien Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasien pun harus antre masuk waiting list dipindah ke ruang rawat inap untuk penanganan lebih lanjut.

Wakil Direktur Pelayanan RSUD Cibabat Ars Agustiningsih mengatakan hal itu, Rabu, 20 Maret 2024. "Untuk ruangan anak saat ini sudah penuh. Pasiennya didominasi kasus DBD," ujarnya.

Pihaknya tidak memiliki bangsal penyakit khusus DBD. Karena itu, pasien DBD anak bergabung dengan pasien lainnya di ruang rawat inap tersebut.

RSUD Cibabat sudah membuka ruang tambahan untuk menampung para pasien namun sudah penuh juga. Namun, ruangan itu bukan hanya untuk pasien DBD saja.

"Jadi saat ini ruang anak penuh, ruang tambahan juga penuh, tapi bukan khusus DBD saja," katanya.

Dia menyatakan, hingga saat ini masih ada pasien DBD yang belum tertampung di ruang rawat inap. Mereka masih menunggu di ruang IGD dan masuk daftar tunggu untuk dipindah ke ruang rawat inap untuk penanganan lebih lanjut.

Antrean pasien masuk ruang rawat inap sudah terjadi sejak awal tahun. Hal itu banyak dipicu merebaknya kasus DBD di Kota Cimahi.

"Sudah beberapa bulan kemarin, sejak awal tahun 2024 mulai terjadi waiting list masuk rawat inap. Khususnya pasien anak karena kapasitas tempat tidur anak terbatas," ujarnya.

Berdasarkan data RSUD Cibabat, pasien DBD bulan Januari tercatat ada 74 pasien DBD, pada Februari ada 63 pasien DBD. Hingga pertengahan Maret ini sudah ada 31 pasien yang dirawat karena DBD.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat