kievskiy.org

Imbas Longsor di Cilangari KBB, Warga Kesulitan Bepergian hingga Harus Terabas Hutan

Longsor memutus Jalan Cilangari di kawasan Gunungtugu, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 14 Mei 2024. Hingga kini, warga masih kesulitan bepergian akibat longsor itu.
Longsor memutus Jalan Cilangari di kawasan Gunungtugu, Desa Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat, Selasa, 14 Mei 2024. Hingga kini, warga masih kesulitan bepergian akibat longsor itu. /Pikiran Rakyat/Bambang Arifianto

PIKIRAN RAKYAT - Warga masih kesulitan untuk bepergian akibat putusnya Jalan Cilangari karena longsor di kawasan Gunung Tugu, perbatasan Desa Sindangjaya dan Cilangari, Kecamatan Gununghalu, Kabupaten Bandung Barat.

Burhanudin (35), anggota Linmas Desa Cilangari menuturkan, warga memiliki dua opsi saat bepergian dari arah Cilangari ke Gununghalu dan sebaliknya. Keduanya, yakni memakai jalur yang menerabas hutan di dekat area longsor serta melintasi jalur Cicirug. Untuk opsi pertama, warga dipastikan tak bisa menggunakan mobil. Meskipun jalur sudah dilebarkan selepas longsor terjadi, yang bisa melintasinya hanya sepeda motor. "Eta ge angger buka tutup (Itu pun mesti buka tutup)," ucap Burhanudin saat dihubungi, Minggu, 19 Mei 2024.

Motor yang melewati jalur itu memang harus bergantian. Selain itu, akses darurat tersebut hanya berlapis tanah yang licin kala hujan. Para orangtua di Cilangari yang anaknya bersekolah di Gununghalu, Rongga pun harus mengantarkan langsung melintasi jalur tersebut. Soalnya, mereka khawatir terhadap anak-anaknya jika melintas sendirian di jalur tersebut.

Opsi lainnya adalah memakai jalur Cicurug. Perlintasan tersebut merupakan jalur alternatif. Namun, akses itu terbilang berat untuk dilintasi. Hanya sebagian jalannya yang telah teraspal. Sebagian jalan lainnya masih berupa medan berbatu. Ketimbang jalan yang putus, jarak jalur Cicurug lebih jauh lagi. Burhanudin memperkirakan, panjang atau jarak tempuh jalan Cicurug dua kali lipat dari akses yang putus.

Walau begitu, mobil bisa melewati jalur tersebut. "Anu bade ka pasar nganggo kadinya upami nu nganggo mobilna (Warga yang pergi ke pasar memakai jalur itu apabila menggunakan mobil)," ucapnya. Akses Cicurug sebelumnya merupakan jalur pengangkutan teh. Burhanudin berharap, jalur yang putus bisa segera diperbaiki. "Kumaha carana supados normal lalu lintas (Bagaimana caranya agar lalu lalang kendaraan bisa normal kembali)," tuturnya. Jikapun harus digeser, ia berharap, jaraknya tak jauh dari akses utama yang putus tersebut.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB telah melakukan upaya membuka titik-titik jalan Cilangari yang tertimbun longsor menggunakan alat berat selama empat hari.‎ "Agar aktivitas warga tetap berjalan meskipun hanya bisa dilalui kendaraan roda dua," ucap Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD KBB Yan CD. Mengenai jalur yang putus, Yan mengaku sudah berkoordinasi dengan dinas PU terkait dengan penanganannya.

Sebelumnya,‎ jalan penghubung Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur terputus akibat longsor di kawasan Gunung Tugu. Pantauan Pikiran Rakyat pada Selasa, 14 Mei 2024 siang, timbunan longsor terlihat di sejumlah titik perlintasan itu. Tak hanya guguran tanah, tiang listrik hingga penerangan jalan umum juga bergelimpangan di badan jalan. Titik Longsor terparah berada di kawasan Gunung Tugu.

Longsor tersebut menggerus dan menghancurkan jalan. Akses pun terputus. Didi (62), warga Kampung Pasir Jengjen, Desa Cilangari mengungkapkan, longsor terjadi pada Senin, 13 Mei 2024 sekira pukul 22.00 WIB. Saat itu, hujan mengguyur lokasi tersebut dari pukul 15.00 hingga 22.00 WIB. Hal senada dikemukakan Ilan (47), warga Kampung Rawaluyu, Desa Cilangari.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat