PIKIRAN RAKYAT – Setiap orangtua pasti mempunyai standar dan pertimbangan masing-masing saat memberi nama untuk anak, sebagian besar karena makna dari nama tersebut.
Namun, orangtua zaman sekarang cenderung memberi nama anaknya yang sulit untuk dibaca seperti Azzalea atau Shaquille. Nama-nama tersebut dianggap lebih keren karena berbeda dari biasanya.
Pemberian nama untuk anak dari zaman ke zaman semakin berkembang dan beragam.
Para pakar budaya dan bahasa menilai bahwa faktor sosial, budaya, dan wawasan orangtua telah menggeser tren pemberian nama.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Bikin Lelah Mental, Salah Satunya Sering Berkata 'Iya'
Menurut riset yang dilakukan oleh dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dari Universitas Negeri Yogyakarta, Teguh Setiawan, semakin banyak masyarakat Jawa yang lebih banyak menggunakan nama dari kosakata bahasa Inggris dan Arab.
Dikutip Pikiran-Rakyat.cpm dari The Conversation Riset tersebut dilakukan terhadap nama anak-anak yang lahir dalam kurun waktu tahun 2000 hingga 2020 di Jawa Tengah. Riset ini dikumpulkan dari Kartu Keluarga (KK).
Saat ini sudah jarang ditemui nama anak di Jawa yang menggunakan kosakata bahasa Jawa seperti Sutinah atau Bambang.
Justru lebih sering ditemukan nama anak yang menggunakan kosakata asing seperti Feslisha atau Quincy.