PIKIRAN RAKYAT - Rumah mode Prancis, Louis Vuitton memicu keributan di media sosial karena menjual kaus bergambar semangka seharga 820 dolar AS (Rp12,8 juta). Rilisan terbarunya itu menyebabkan perdebatan antara pendukung Palestina dan Israel penjajah.
T-shirt itu merupakan bagian dari koleksi musim semi-musim panas 2024. Terbuat dari jersey katun putih sederhana yang dihiasi dengan inisial LV dalam warna pink, hijau, dan hitam, yang oleh beberapa pengguna disamakan dengan irisan semangka.
Semangka telah lama digunakan sebagai simbol perlawanan oleh orang-orang Palestina, dan popularitasnya meningkat dalam beberapa bulan terakhir karena banyak digunakan pengguna media sosial. Mereka menggunakan emoji semangka untuk menunjukkan dukungan terhadap Palestina.
Semangka, yang memiliki warna serupa bendera Palestina, dipopulerkan sebagai simbol perlawanan setelah perang Timur Tengah 1967 ketika Israel penjajah menguasai Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur. Pada saat itu, pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di depan umum.
Sementara larangan itu dicabut pada tahun 1993 sebagai bagian dari Kesepakatan Oslo, simbologi tetap ada.
Baru-baru ini, orang-orang terpaksa menggunakan emoji semangka online untuk merujuk ke Palestina atau Palestina sebagai cara untuk menghindari "shadow banned" di media sosial ketika memposting tentang perang Israel di Gaza, yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 32.000 warga Palestina dan melukai lebih dari 70.000.
Memanfaatkan Dukungan untuk Palestina
Beberapa pengguna media sosial menuduh salah satu merek fashion terkemuka di dunia itu memanfaatkan sentimen pro Palestina untuk keuntungan komersial.
"Menurut saya, Louis Vuitton memanfaatkan dan mengambil untung dari gerakan massa untuk mendukung Palestina. Namun, apa yang tidak mereka lakukan adalah mendukung perjuangan Palestina," kata seorang pengguna.
"LV berada di daftar boikot karena dukungan mereka," ucap pengguna lain.