kievskiy.org

Pengamat Sepak Bola Berikan Tiga Saran Cara Atasi Finishing Timnas Indonesia yang Buruk

Pesepak bola Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (kanan) melakukan tembakan ke arah kiper Timnas Filipina Anthony Pinthus (kiri) dalam laga lanjutan Grup A Piala AFF 2022 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Senin (2/1/2023). Indonesia berhasil menang 2-1 atas Filipina, sekaligus memastikan langkah ke babak semi final. j.
Pesepak bola Timnas Indonesia Egy Maulana Vikri (kanan) melakukan tembakan ke arah kiper Timnas Filipina Anthony Pinthus (kiri) dalam laga lanjutan Grup A Piala AFF 2022 di Rizal Memorial Stadium, Manila, Filipina, Senin (2/1/2023). Indonesia berhasil menang 2-1 atas Filipina, sekaligus memastikan langkah ke babak semi final. j. /ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay. ANTARA FOTO

PIKIRAN RAKYAT – Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong kecewa dengan penampilan anak asuhnya selama Piala AFF 2022 karena kemampuan penyelesaian akhir (finishing) yang buruk. Meski lolos ke semifinal, faktor finishing menjadi pekerjaan rumah tim Merah Putih.

Pengamat sepak bola, Mohamad Kusnaeni atau yang akrab disapa Bung Kus mengungkapkan dalam menyelesaikan persoalan finishing itu sudah tidak bisa dilakukan lagi lewat latihan. Sebab, Indonesia tak punya banyak waktu untuk berlatih karena harus mempersiapkan laga selanjutnya melawan Vietnam yang akan dilangsungkan pada Jumat, 6 Januari 2023.

Oleh karenanya, kata dia, hanya faktor mental yang masih bisa dibenahi tim pelatih dengan cara memberikan motivasi untuk para pemain.

Pertama, Bung Kus mendorong Shin Tae-yong harus memberikan motivasi kepada pemain untuk bermain lebih tenang.

Baca Juga: Manchester United Kalahkan Bournemouth, Erik ten Hag Akui Belum Puas: Bukan Permainan Terbaik

“Kemampuan untuk bermain lebih tenang ini penting, karena dalam situasi apapun pemain bisa mengontrol permainan,” kata Bung Kus ketika dihubungi lewat sambungan telepon, Rabu, 4 Januari 2023.

Kedua, pengamat berusia 55 tahun itu mendorong tim pelatih untuk memberikan motivasi agar pemain lebih cermat dalam membuat keputusan.

“Jadi penyelesaian akhir itu kan soal pembuatan keputusan. Kapan saatnya mengeksekusi langsung, kapan saatnya membagi bola kepada pemain yang berdiri bebas, kapan harus mendelay permainan, itu semua soal keputusan,” tuturnya.

Menurut dia, kemampuan membuat keputusan itu hanya bisa dilakukan saat pemain mampu bermain tenang dan fokus.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat