/photo/2022/08/01/3690040349.jpg)
PIKIRAN RAKYAT – PSSI tengah bergejolak menjelang Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan digelar pada 16 Februari 2023 mendatang. Pernyataan organisasi sepak bola Indonesia itu tentang penghentian pelaksanaan Liga 2 dan Liga 3 musim 2022-2023, dan tidak adanya degradasi menjadi sorotan paling besar.
Tak sedikit yang menilai sepak bola Indonesia menuju kehancuran yang disebabkan oleh orang-orang PSSI sendiri. Tragedi Kanjuruhan yang belum tuntas menambah daftar rapor merah organisasi yang masih dipimpin oleh Mochammad Iriawan alias Iwab Bule tersebut.
Oleh karena itu Iwan Bule akan menghadapi pesaing-pesaingnya untuk memperebutan posisi sebagai Ketua Umum (Ketum) PSSI pada KLB tersebut. Pelaksanaan KLB yang lebih cepat juga berdasarkan rekomendasi dari Tim Independen Pencari Fakta (TIGF). Para Exco PSSI saat ini juga harus bersiap untuk digantikan.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali telah membuka lowongan untuk posisi Ketum PSSI tersebut. Berdasarkan arahan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak ada batasan bagi siapapun untuk mendaftar posisi tersebut.
Baca Juga: Namanya Diusulkan jadi Ketua KP KLB PSSI 2023, Kaesang Pangarep Beri Sinyal Positif
Sosok La Nyalla Mattulitti menjadi orang pertama yang mendeklarasikan diri sebagai calon ketum PSSI periode 2023 -2027 dan telah mendaftarkan diri. Bahkan La Nyalla mengaku sudah siap menghadapi lawannya dalam bursa pemilihan pemimpin PSSI tersebut.
Selain La Nyalla, sosok Menteri BUMN Erick Thohir digadang-gadang ikut mendaftar sebagai calon Ketum PSSI. Bahkan sudah banyak pihak yang mendukung sang menteri untuk mengurus organisasi sepak bola Indonesia itu.
La Nyalla mengaku tak takut dan patah semangat ketika dihadapkan dengan Erick Thohir dalam bursa Ketum PSSI itu. Pasalnya menurut Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI ini, siapapun yang akan bersaing dengannya sudah pasti memiliki kualitas yang bagus.
“Ketika saya mendaftarkan diri, saya tidak melihat siapa dia. Yang penting adalah saya mau bekerja untuk PSSI agar bisa kembali Berjaya. Yang menentukan adalah Yang Mahakuasa, manusia hanya berikhtiar,” ujar La Nyalla dikutip dari Antara.