kievskiy.org

Manchester City Melenggang ke Perempat Final Liga Champions, Pep Guardiola Mulai Sesumbar

Manajer Manchester City, Pep Guardiola.
Manajer Manchester City, Pep Guardiola. /Reuters/Molly Darlington

PIKIRAN RAKYAT - Seperti sudah diprediksi, Manchester City tanpa kesulitan berarti melenggang ke perempat final Liga Champions 2023/2024. Sang juara bertahan tersebut melaju ke babak 8 Besar dengan keunggulan agregat 6-2 dari FC Copenhagen.

Berbekal keunggulan 3-1 di Copenhagen, dua pekan lalu, The Citizen kembali mencatat kemenangan dengan skor yang sama pada pertandingan leg kedua di Stadion Etihad, Kamis, 7 Maret 2024 dini hari WIB. 

Tiga gol kemenangan City disumbangkan Manuel Akanji menit 5, Julian Alvarez (9) dan Erling Haaland (45+3). Sedangkan gol balasan Copenhagen dibuat Mohamed Elyounoussi menit 29.

Berbekal kemenangan cukup meyakinkan tersebut, Manajer City, Pep Guardiola mulai sesumbar dengan mengumbar keyakinan mempertahankan gelar juara yang diraihnya musim lalu. 

Baca Juga: NasDem Tak Usulkan Hak Angket di Sidang Paripurna, Kenapa?

Guardiola menyatakan, keberhasilan timnya kembali lolos ke perempat final menunjukkan kalau City bisa bersaing dengan klub-klub raksasa dengan sejarah panjang macam Barcelona, Bayern Muenchen, Real Madrid dan Liverpool.

"Dengar, kami bersaing dengan Real Madrid dan Bayern Muenchen, tapi yang penting adalah tujuh tahun berturut-turut kami berada di sini (perempat final). Itu adalah konsistensi. Saya merasakan orang-orang ketika kami datang dari klub seperti Barcelona dan Bayern Muenchen di mana mereka menuntut untuk selalu berada di sana," katanya di laman resmi klub.

Menurut Guardiola, selama tujuh tahun berkiprah di kompetisi kasta tertinggi Eropa, City sudah banyak mendapatkan pelajaran, termasuk dari kekalahan, untuk menyejajarkan diri dengan para raksasa Eropa tersebut.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil untuk Kebebasan Pers Mendorong Pembentukan Komite Publisher Rights yang Berintegritas

"Kami di sini karena kami membutuhkan waktu. Manusia, manajer tidak punya waktu, hierarki tidak punya waktu. Tapi mereka memberi kami waktu untuk kalah melawan Monaco, kalah melawan Liverpool, kalah melawan Tottenham, semua (bagian dari) proses untuk melakukannya, karena ketika sebuah tim tidak pernah berada di posisi itu, Anda tidak bisa melakukannya," ujarnya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat