kievskiy.org

Pep Guardiola Ingin Jadi Sir Alex Ferguson-nya Man City, Tapi Tak Mau Ulangi Kesalahan Man Utd

Manajer Manchester City Pep Guardiola.
Manajer Manchester City Pep Guardiola. /Twitter.com/@ManCity

PIKIRAN RAKYAT – Manajer Manchester City Pep Guardiola mengungkapkan keinginannya untuk menelurkan bakat-bakat akademi yang dapat menandingi prestasi sekelas dari David Beckham, Ryan Giggs, dan lainnya yang dibina manajer legendaris Sir Alex Ferguson di Manchester United. Dalam persiapan menjelang derby Manchester, Guardiola memberikan sinyal kuat tentang rencananya jangka panjang di Etihad dengan mengekspresikan ambisinya untuk meniru Sir Alex Ferguson.

Guardiola, yang kontraknya bersama City tersisa 18 bulan lagi, bercita-cita untuk membangun generasi emas serupa dengan 'Class of 92' Manchester United, melalui pengembangan talenta-talenta dari akademi sendiri. Phil Foden, Rico Lewis, dan Oscar Bobb adalah beberapa contoh sukses dari jalur akademi City, sementara pemain muda seperti Micah Hamilton dan Jacob Wright juga mulai mendapatkan perhatian di tim utama.

Dengan pengalaman sukses membawa Barcelona meraih Liga Champions bersama lulusan La Masia seperti Lionel Messi, Xavi, dan Andreas Iniesta, Guardiola berharap bisa mengulangi prestasi serupa di City.

"Kami sangat menginginkannya. Saya ingat saat di Barcelona, kami bermain di dua final Liga Champions melawan United - dan tujuh dari pemain kami adalah lulusan akademi," ujar Guardiola.

Tak Ingin Ulangi Kesalahan Manchester United

Guardiola menekankan pentingnya memiliki pemain yang tumbuh dan berkembang bersama klub, meskipun mengakui tantangan dalam bersaing dengan talenta-talenta asing berkualitas seperti Erling Haaland. City telah menjual banyak pemain muda dalam tahun terakhir untuk menjaga keberlanjutan finansial klub, dengan total penjualan mencapai £325 juta dalam satu dekade, dimana £165 juta di antaranya diperoleh dalam tiga musim terakhir.

Investasi £200 juta dalam pengembangan kampus latihan canggih yang mencakup akademi, telah membuahkan hasil signifikan, termasuk tiga gelar Premier League 2 berturut-turut. Guardiola percaya pendidikan sepak bola yang diberikan City adalah yang terbaik, memudahkan integrasi pemain akademi ke skuad utama.

Guardiola juga menyoroti pentingnya etika kerja, ketahanan, dan pendidikan karakter sebagai faktor kunci dalam pengembangan pemain. Dia tidak ingin mengulangi kesalahan klub-klub besar seperti Manchester United yang hanya menghasilkan pemain hebat namun mengabaikan pendidikan karakter terutama sikap di luar lapangan.

"Yang paling mengejutkan saya adalah betapa baiknya mereka dididik. Bukan hanya kemampuan mereka, tapi bagaimana mereka bersikap, menghormati, dan mendengarkan," kata Guardiola.

Dengan adanya regulasi Financial Fair Play, Guardiola melihat pengembangan pemain akademi sebagai cara untuk menjaga keberlanjutan finansial klub. Kepercayaan dan rasa memiliki yang dibangun dari akademi hingga tim utama memberikan kepercayaan diri kepada pemain muda.***

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat