kievskiy.org

Benarkah Shin Tae Yong Terkena Bosman Rule? Simak Penjelasan dan Asal Usul Aturan Bosman

Shin Tae Yong terkena aturan Bosman atau Bosman Rule, apa itu Bosman Rule dan dampaknya terhadap Sepak Bola?
Shin Tae Yong terkena aturan Bosman atau Bosman Rule, apa itu Bosman Rule dan dampaknya terhadap Sepak Bola? /Antara/Yusran Uccang

PIKIRAN RAKYAT – Shin Tae Yong resmi memasuki masa bebas negosiasi dengan negara lain setelag kontraknya resmi akan berakhir pada 30 Juni 2024 mendatang atau sekira 3 bulan mendatang. Pelatih asal Korea Selatan tersebut terkena aturan Bosman atau Bosman Rule.

Berdasarkan aturan tersebut FIFA memperbolehkan pelatih atau pemain untuk menjalankan negosiasi dengan negara atau klub lain meski masih terikat kontrak dengan negara atau klub tempatnya mengabdi.

Sebelumnya, Shin Tae Yong mengaku mendapatkan tawaran menjadi pelatih di negara lain. Hal tersebut disampaikan pelatih yang pernah membawa Korea Selatan ke Semi Final Piala Dunia 2002 saat mendampingi Timnas Indonesia berkompetisi di Piala Asia 2023 Qatar lalu.

“Memang selama saya jabat pelatih timnas Indonesia, sering ada tawaran. Tetapi mungkin seperti sebelumnya kita lihat sampai tahun 2023, maksudnya akhir tahun ya jadi sudah ada kontrak juga," ujar Pelatih Shin pada 4 Februari 2024.

Lalu bagaimana jika Shin Tae Yong memutuskan untuk pergi dari Indonesia? Apakah hal tersebut diperbolehkan secara hukum oleh FIFA? Simak penjelasannya.

Baca Juga: 50.000 Orang Tanda Tangani Petisi Desak PSSI Perpanjang Kontrak Shin Tae-yong di Timnas Indonesia

Mengenal Aturan Bosman atau Bosman Rule

Ketika seorang pemain atau pelatih  mendekati masa akhir kontrak, maka pemain atau pelatih tersebut bebas melakukan negosiasi dengan klub atau negara lain. Aturan tersebut termuan dalam Bosman Rule.

Untuk memahami Bosman Rule diperlukan pemahaman mengenai asal usul peraturan tersebut. Pada tahun 1990, sepak bola Eropa menghadapi peristiwa penting yang menjadi titik balik dalam sejarah transfer pemain. Jean-Marc Bosman, seorang pemain sepak bola asal Belgia, menjadi tokoh sentral dalam perdebatan yang memunculkan peraturan kontroversial yang dikenal sebagai Bosman Rule.

Bosman, yang pada saat itu berusia 25 tahun, mengalami kesulitan dalam kariernya di klub RFC Liege di Belgia. Ketika kontraknya akan berakhir, ia mendapatkan tawaran transfer dari klub Prancis, Dunkirk. Namun, sebelum adanya Bosman Rule, aturan yang berlaku membuat pemain tidak dapat meninggalkan klubnya setelah kontrak habis tanpa persetujuan dari klub tersebut atau dengan membayar biaya transfer.

Liege, klub Bosman saat itu, menolak tawaran transfer tersebut karena tidak sepakat dengan nilai transfer yang diajukan oleh Dunkirk. Akibatnya, Bosman dipotong gajinya hingga 75% oleh Liege, yang merupakan tindakan yang merugikan baginya.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat