kievskiy.org

Riuh Ulah ‘Cegil Fomo’ Ganggu Nathan Tjoe A On Cs, PSSI Imbau Netizen Jangan Diskriminatif ke Fan Perempuan

Nathan Tjoe-A-On Hapus Highlight Instagram dan Sang Ayah Nonaktifkan Akun, Ada Apa?
Nathan Tjoe-A-On Hapus Highlight Instagram dan Sang Ayah Nonaktifkan Akun, Ada Apa? /PSSI

PIKIRAN RAKYAT – Belakangan ini fans perempuan Timnas Indonesia menjadi sorotan karena disebut terlalu menggemari para pemain Skuad Garuda. Banyak fans perempuan yang mengungkapkan bentuk kekagumannya terhadap para pemain dengan cara aktif membahasnya di media sosial dan dijadikan konten, mendatangi hotel maupun tempat latihan, hingga berusaha menemui pemain di bandara.

Salah satunya video viral yang menampilkan beberapa fans perempuan Timnas Indonesia, mengerubungi Nathan Tjoe A On sesaat tiba di bandara. Dalam video tersebut, Nathan tampak melayani permintaan swafoto dari fan perempuan tersebut.

Tak hanya itu, beredar kabar Nathan ikut menghapus highlight di Instagram pribadinya yang ada kaitannya dengan keluarga. Akun IG ayahnya pun dinonaktifkan lantaran disebut tak nyaman dengan ulah fans yang berlebihan.

Netizen di media sosial menyebut fenomena ini sebagai ‘Cegil Fomo’ alias Cewek Gila yang ikut-ikutan tren. Imbas dari fenomena tersebut, muncul aksi diskriminatif terhadap fans perempuan Timnas Indonesia. 

Banyak netizen meminta fans perempuan alias ‘Cegil Fomo’ itu untuk berhenti mengganggu pemain Timnas Indonesia. Pasalnya, tindakan tersebut dianggap bisa mengganggu kenyamanan pemain yang akan berlaga di Kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Irak dan Filipina.

 

PSSI buka suara

Salah satu anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, telah mendengar fenomena yang heboh di media sosial saat ini. Ia lantas mengimbau netizen atau suporter timnas Indonesia agar tidak melakukan diskriminatif terhadap fans perempuan.

"Kami berharap suporter atau netizen tolong jangan diskriminatif terhadap perempuan, dengan mengatakan hal-hal yang tidak benar mengenai fan perempuan Indonesia," kata Arya dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2024, dikutip dari Antara.

Arya menilai oknum suporter yang melakukan diskriminasi itu sama saja dengan melakukan penghinaan gender. Menurutnya, tindakan diskriminatif sangat bertentangan dengan nilai-nilai baik yang ada di dunia sepak bola internasional, sehingga tidak boleh menjadi budaya ke depannya. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat