PIKIRAN RAKYAT – Para pesepak bola nasional ramai-ramai menaikan tagar #IniSepakBolaIndonesia? sebagai bentuk protes terhadap regulasi terbaru PT Liga Indonesia Baru (LIB) yang menambah kuota pemain asing dari 6 menjadi 8 orang.
Aturan tersebut memberikan kebebasan bagi klub yang berkompetisi di Liga 1 untuk merekrut 6 pemain asing dari negara mana saja, serta dua pemain asing lain asal Asia. Namun, dalam pertandingan berjalan hanya 5 pemain asing dan 1 pemain Asia yang boleh berada di lapangan.
Regulasi baru tersebut dinilai sejumlah pesepak bola lokal akan mengurangi kesempatan mendapatkan menit bermain karena harus bersaing dengan para pemain asing. Menanggapi hal tersebut, pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, menilai regulasi PT LIB tersebut justru memiliki sisi positif.
“Kita mendatangkan pemain asing baru yang bagus, tentu akan menjadi lebih sulit bagi pemain lokal untuk bersaing masuk skuad utama. Tapi di waktu bersamaan, ini menambah kualitas dari liga,” kata Bojan Hodak.
Baca Juga: Sejak Kapan Aturan Pemain Asing Muncul di Liga Indonesia? Begini Sejarahnya
Menurutnya, peningkatan kualitas Liga 1 dapat berpengaruh pada peningkatan kualitas Timnas Indonesia. Bojan Hodak juga menilai regulasi baru tersebut harus disikapi bijaksana.
“Tentu (peningkatan kualitas Liga 1) juga akan bagus untuk tim nasional, jadi bagi saya liga ini akan kuat yang mana ini bagus,” sebut Bojan Hodak.
Sebelumnya, regulasi mengenai pemain asing dalam BRI Liga 1 diwacanakan akan mengalami perubahan signifikan pada musim 2024/2025. Kabar yang beredar menyebutkan bahwa klub-klub di kasta tertinggi sepak bola Indonesia diperkirakan dapat mengontrak hingga delapan pemain asing.
Pada awal musim 2023/2024, regulasi pemain asing telah mengalami perubahan, yang memungkinkan setiap klub untuk mengontrak lima pemain asing bebas dan satu pemain dari ASEAN. Namun, spekulasi terbaru mengindikasikan bahwa regulasi ini akan direvisi kembali untuk musim depan, dengan mempertimbangkan berbagai faktor.
Arya Sinulingga, anggota Exco PSSI, menyatakan bahwa belum ada aturan resmi yang diterbitkan oleh PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) terkait hal ini. "Kami belum ada aturan untuk itu. Soal wacana dan sebagainya, kan bisa saja dari mana-mana. Tapi yang pasti, aturannya belum kami lihat dari PT LIB," ujar Arya.