kievskiy.org

Kesiapan UMKM Sektor Pariwisata Menghadapi The Future of Travelling

Ilustrasi tempat wisata.
Ilustrasi tempat wisata. /PIXABAY/Free-Photos

PIKIRAN RAKYAT – Kolaborasi pemangku kepentingan antara Pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) termasuk industri perbankan, dan sektor swasta dibutuhkan untuk mendukung kebangkitan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sektor pariwisata dari dampak pandemi Covid-19.

Hal tersebut diungkapkan Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Yuana Rohmah, dalam talkshow BRI UMKM EXPO[RT]BRILIANPRENEUR 2020 yang bertajuk “Kesiapan UMKM Sektor Pariwisata dalam Menghadapi The Future of Travelling” yang digelar secara daring, Kamis 3 Desember 2020.

Pandemi Virus Corona (Covid-19) telah berdampak langsung pada sektor pariwisata di dalam negeri.

Baca Juga: Menteri Sosial Jadi Tersangka Suap Bansos Covid-19, Jokowi: Saya Tak akan Lindungi yang Korupsi

Aktivitas ekonomi, termasuk pariwisata mengalami kemerosotan akibat terbatasnya mobilitas masyarakat seiring penyebaran virus Corona. Objek wisata banyak ditutup serta tingkat hunian kamar hotel dan restoran menurun dratis dibandingkan pada masa normal.

“Kami mendorong UMKM untuk kolaboratif. Pemerintah sudah mulai hadir, merangkul bahwa di masa pandemi ini [pelaku UMKM sektor pariwisata] tidak sendirian. Termasuk BRI juga membuat event ini. Tidak bisa sendirian, Pemerintah harus dengan BUMN dan swasta bergandengan,” ujar Yuana.

Berdasarkan data Kemenparekraf, periode Januari – Oktober 2020 kunjungan wisatawan manca negara selama pandemi Covid 19 anjlok 72,35 persen dibandingkan periode yang sama 2019.

Baca Juga: Tips Mencegah Mobil Terbakar Saat Isi Bensin di SPBU, Lepas Sabuk Pengaman saat Isi BBM

Terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) 1,5 juta orang, di antaranya 1,24 juta orang pekerja formal dan 265 ribu informal. Sebanyak 6.000 hotel okupansinya merosot hingga 60 persen.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat