kievskiy.org

Listrik Prabayar Lebih Mahal dari Listrik Pasca Bayar?

Ilustrasi listrik.*
Ilustrasi listrik.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT

PIKIRAN RAKYAT - Beberapa orang masih ada yang beranggapan bahwa listrik prabayar lebih mahal daripada listrik pascabayar. Pernyataan tersebut tidaklan benar karena tarif per kWh baik untuk listrik prabayar maupun pasca bayar dengan golongan yang sama tidak berbeda. Perbedaan listrik prabayar dan pascabayar hanya di metode pembayarannya saja.

Listrik Prabayar dengan Sistem Prabayar
Untuk memudahkan pelanggan dalam mengatur pembayaran biaya listrik, PLN memberi pilihan berlangganan listrik dengan sistem prabayar, atau yang disebut Listrik Prabayar. Dengan Listrik Prabayar, pelanggan membeli dulu token / stroom baru kemudian listrik dapat digunakan. Pada saat kita membeli stroom listrik, angka yang tertera di layar bukan jumlah rupiah yang dibeli namun jumlah kWh. Rumus perhitungannya yaitu:

Jumlah kWh = (Rp. Pembelian – Pajak Penerangan Jalan – Materai) / Tarif per kWh

Baca Juga: Otopsi Selesai, Enam Jenazah Pengikut Habib Rizieq Dipulangkan dengan Kawalan Polisi

Pembelian token dapat dilakukan kapan dan di mana saja seperti melalui internet banking, sms bangking, e-commerce, di Kantor Pos, Alfamart, Indomaret dan ATM berbagai bank. Dengan nominal token yang tersedia dari Rp 20 ribu hingga Rp 2 juta, pelanggan dapat membeli token listrik sesuai kebutuhan dan kemampuan.

Selain dapat mengatur pembayaran listrik, berikut beberapa keuntungan listrik prabayar:

1. Lebih mudah mengendalikan pemakaian listrik

Pelanggan dapat memantau pemakaian listrik sehari-hari. Di meter tersebut tertera angka sisa pemakaian kWh terakhir. Bila dirasa boros, pelanggan dapat mengurangi pemakaian listriknya

Baca Juga: Panitia Acara Habib Rizieq di Megamendung Bogor Mangkir dari Panggilan Polisi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat