kievskiy.org

Terangkat Pembatasan Pasokan oleh OPEC hingga Rencana Stimulus di AS, Harga Minyak Dunia Alami Kenaikan

Ilustrasi kilang minyak lepas pantai./
Ilustrasi kilang minyak lepas pantai./ /ESDM.go.id ESDM.go.id

PIKIRAN RAKYAT - Harga minyak dunia kembali mengalami perubahan terbarunya yang disebabkan oleh sejumlah faktor.

Harga minyak mentah jenis Brent misalnya untuk pengiriman Maret naik 47 sen atau 0,9 persen ke level 55,88 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange pada akhir perdagangan Senin, 25 Januari 2021 waktu setempat atau Selasa, 16 Januari 2021 pagi WIB.

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret naik 50 sen atau 1,0 persen ke level 52,77 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange pada sesi perdagangan yang sama.

Baca Juga: Islamofobia Kembali Terjadi di Eropa, Turki Kecam Serangan Masjid Aabenraa

Kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada saat ini terangkat optimisme seputar rencana stimulus ekonomi di Amerika Serikat (AS).

Selain itu, kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada saat ini pasokan di AS yang mendukung dengan tingkat permintaan yang ada.

Para pejabat dalam pemerintahan Presiden Joe Biden pada pertemuan Minggu, 24 Januari 2021 dengan anggota parlemen dari Partai Republik dan Demokrat mencoba untuk mencegah kekhawatiran anggota Republik bahwa proposal bantuan pandemi senilai 1,9 triliun dolar AS itu terlalu mahal.

Baca Juga: RS di Jabodetabek Mulai Penuh, LaporCovid-19 Ungkap Sejumlah Pasien Tak Terlayani hingga Meninggal

"Presiden Biden yang baru dilantik tampaknya mendorong persetujuan cepat dari paket bantuan pandemi senilai 1,9 triliun dolar AS yang diusulkannya, sebuah perkembangan yang ditafsirkan oleh pasar sebagai indikasi yang jelas bahwa pemerintahan baru AS bertujuan untuk memulai pemulihan ekonomi yang secara alami akan menguntungkan konsumsi bahan bakar," kata Kepala Pasar Minyak di Rystad Energy, Bjornar Tonhaugen seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari ANTARA.

Dari sisi pasokan menurut Petro-Logistics, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan sekutunya mematuhi pembatasan produksi minyak yang dijanjikan sejauh ini rata-rata 85 persen pada Januari 2021.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat