kievskiy.org

BRI bagi Resep agar Masyarakat Semakin Aman Bertransaksi Keuangan Digital

TRANSAKSI keuangan dengan BRI Mobile.
TRANSAKSI keuangan dengan BRI Mobile. /DOK. Corporate Secretary Bank BRI

PIKIRAN RAKYAT - Keamanan siber telah menjadi hal penting dan semakin dibutuhkan keberadaannya oleh masyarakat saat ini.

Peningkatan aktivitas dan transaksi daring membuat faktor keamanan menjadi krusial untuk dipenuhi dan dijamin oleh penyedia jasa serta pelaku bisnis digital.

Sebagai bank yang memiliki layanan dan produk keuangan digital yang terintegrasi, BRI terus berupaya menjamin keamanan siber atas sistem dan platform yang dimiliki.

Baca Juga: Usai China, Kini Giliran Pakistan Tawarkan Bantuan Atasi Lonjakan Covid-19 di India

Ada dua jurus utama BRI dalam meningkatkan keamanan siber yakni melakukan pengamanan berlapis dan aktif melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak.

BRI rutin melakukan identifikasi kerentanan dan testing (penetration test) yang ketat untuk memastikan tidak ada lubang di setiap inovasi produk digital.

Kemudian, pengamanan berlapis dilakukan melalui penjaminan keamanan layanan dan operasional, penerapan protection technology, serta pengadaan sistem untuk mendeteksi ancaman siber secara cepat dan tepat menggunakan big data dan AI.

“Jadi kalau ada insiden harus ada respon cepat untuk bisa recover. Ini membutuhkan kolaborasi lintas sektor baik dengan fintech, regulator, penegak hukum, telco. Harus ada kolaborasi yang makin erat antara sektor telco dan perbankan,” ujar Direktur Digital & Teknologi Informasi BRI Indra Utoyo dalam acara BRI Cuap-cuap Cuan Berkah yang diadakan oleh BRI dan Indonesia.

Baca Juga: Sampaikan Duka Mendalam, Wakil Ketua MPR Sebut Prajurit KRI Nanggala 402 Layak Naik Pangkat

Menurut Indra, digitalisasi yang berjalan cepat saat ini membawa konsekuensi pada peningkatan risiko keamanan siber. Karena itu, pelaku sektor perbankan saat ini harus bisa memiliki manajemen risiko yang lebih baik, cepat, dan tepat untuk memastikan keamanan setiap produk yang dimiliki.

Upaya membangun keamanan siber yang kuat tidak bisa dilakukan oleh masing-masing bank secara terpisah. Kolaborasi antarbank dan juga mengajak para pemangku kepentingan, regulator, serta penegak hukum juga harus dilakukan.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat