kievskiy.org

Menteri Perdagangan Paparkan Plus Minus Pandemi Terhadap Neraca Perdagangan Indonesia

Ilustrasi pertumbuhan.
Ilustrasi pertumbuhan. /Pixabay/Deedster

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Perdagangan Republik Indonesia Muhammad Lutfi ‎menyatakan adanya dampak positif dan negatif pandemi Covid-19 terhadap neraca perdagangan Indonesia. 

Meskipun konsumsi dalam negeri menurun, justru terjadi peningkatan ekspor non-Migas.

Pernyataan Lutfi mengemuka dalam‎ kegiatan seminar virtual bertajuk “Strategi Perdagangan Internasional dan Upaya Indonesia Meningkatkan Perannya di Global Value Chain” ‎yang diselenggarakan Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (MM FEB) Universitas Indonesia beberapa waktu lalu.

Dalam pemaparannya, Muhammad Lutfi banyak menampilkan perbandingan neraca perdagangan Indonesia sebelum dan setelah pandemi Covid-19. 

 Baca Juga: Terungkap, Ibnu Jamil Sebut Billy Syahputra Sengaja Kabur Usai Putus dari Amanda Manopo: Dia Ngilang

Salah satu catatan terpenting yang ia paparkan adalah tentang menurunnya sektor konsumsi di bidang industri otomotif sepanjang tahun 2020. 

“Penjualan mobil kita menurun lebih dari 48% per tahun, sedangkan penjualan sepeda motor menurun sampai 43% per tahun. Hal ini berdampak besar, karena penggerak utama perekonomian kita itu konsumsi," ucapnya dalam keterangan tertulis Humas UI.

Jika industrinya turun, lanjutnya, gangguan penyerapan tenaga kerja akan terjadi. "Dan ini akan menyebabkan penurunan tingkat konsumsi yang berpengaruh terhadap Gross Domestic Product (GDP) kita,” ujarnya.

 Baca Juga: POPULER HARI INI: Pertama Kalinya Batu Hajar Aswad Bisa Dilihat Jelas hingga Kabar Ayu Ting Ting Mengamuk

Guna meningkatkan konsumsi, pemerintah di kuartal pertama tahun 2021 mengeluarkan kebijakan insentif berupa pemotongan pajak barang mewah untuk mobil 1500 cc ke bawah, dan insentif pemotongan pajak bagi industri properti dengan modal di bawah Rp2miliar. 

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat