kievskiy.org

Daur Ulang Sampah Jadi Cuan, Bank bjb Jalin Kerja Sama dengan Octopus

Dalam setahun terakhir aplikasi Octopus menjadi perhatian warga terutama yang peduli lingkungan
Dalam setahun terakhir aplikasi Octopus menjadi perhatian warga terutama yang peduli lingkungan /Dok. Bank bjb

PIKIRAN RAKYAT – Dalam setahun terakhir aplikasi Octopus menjadi perhatian warga terutama yang peduli lingkungan karena aplikasi tersebut dapat memberdayagunakan sampah secara sistematis sehingga memiliki nilai lebih.

Octopus adalah aplikasi yang memungkinkan penggunanya menyetorkan kemasan bekas pakai untuk didaur ulang. Penggunanya dengan target utama anak muda yang sudah peduli lingkungan.

Octopus memiliki 3 mobile apps, yaitu untuk pengguna (consumers), pelestari (waste collectors), dan pebisnis produksi sampah (checkpoints).

Ketiga aplikasi bersinergi dengan baik, hingga selama 6 bulan terakhir, Octopus berhasil mengumpulkan 9,9 juta produk sampah dari pengguna. Bahkan salah satu pelestari Octopus dapat meraih penghasilan sejumlah Rp10,4 juta rupiah dalam satu bulan pada Oktober 2020.

Baca Juga: Atta Halilintar Meradang Aurel Hermansyah Didoakan Meninggal: Jangan Sampai Buka Sayembara, Saya Cari Kamu

Octopus dibesut oleh tujuh orang dengan latar belakang pendidikan yang beragam. Mereka adalah lulusan kampus dari Amerika Serikat seperti Harvard Business School dan MIT, dan UC Berkeley. 

CEO sekaligus co-founder Octopus, Moehammad Ichsan, mengatakan Octopus melakukan proyek pilot pertama di Makassar pada 2020. Sedangkan Hamish Daud Wylie yang merupakan suami penyanyi Raisa kini menjadi Chief Marketing Officer Octopus.

Saat ini Octopus Indonesia memiliki lebih dari 75.000 pengguna aplikasi, 9000 lebih mitra pengepul dan 2065 bank sampah tempat Pelestari menyetorkan sampah untuk diangkut. Aplikasi Octopus hadir di kota Makassar, Badung, Gianyar, Denpasar, dan Bandung.

Octopus Indonesia yang berada di Bandung ini dimanfaatkan dalam proses daur ulang sampah plastik oleh PT Namasindo Plas Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Pusat daur ulang sampah plastik tersebut menerima setidaknya 60 ton sampah plastik dari Bali setiap pekannya. Menurut catatan Dinas Lingkungan Hidup Jabar, jumlah sampah plastik yang dapat didaur ulang mencapai 6.400 ton di seluruh Jawa Barat.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat