kievskiy.org

Yenny Wahid Rela Tak Digaji Demi Selamatkan Garuda Indonesia: Kita Melakukan Penghematan Besar-besaran

Komisaris Independen Garuda Indonesia, Yenny Wahid.*
Komisaris Independen Garuda Indonesia, Yenny Wahid.* //Instagram/@yennywahid /Instagram/@yennywahid


PIKIRAN RAKYAT - PT Garuda Indonesia (persero) Tbk (GIAA) tengah berada di situasi keuangan tidak sehat, seperti beban utang Rp70 triliun hingga sejumlah pegawai diminta pensiun lebih cepat.

Komisaris Independen Garuda Indonesia, Yenny Wahid mengatakan rela tidak digaji demi menyelamatkan Garuda dari keuangan tidak sehat.

Dia mengungkapkan jajaran komisaris maskapai pelat merah itu sedang berupaya keras untuk melakukan penghematan seperti biaya sewa pesawat.

"Ratusan miliar kita hemat per bulannya sejak pandemi. Bahkan pengorbanannya nggak sampai disitu, tapi juga rela nggak digaji," kata Yenny Wahid dalam wawancara ekslusif melalui telepon dengan Pikiran-rakyat.com, Minggu, 6 Juni 2021.

Baca Juga: Geger Jokowi Alihkan Dana Haji Untuk Infrastruktur, Ferdinand Hutahaean: Stabilitas Politik akan Goncang

Yenny menjelaskan dampak Covid-19 memang membuat banyak industri terdampak berat, mulai dari industri perhotelan, penerbangan dan lain-lain.

Banyak maskapai di dunia mengalami kepailitan dan sebagian harus diinjeksi oleh pemerintahnya untuk bisa tetap bertahan.

"Pemerintah Indonesia tentu harus fokus pada upaya penyelamatan manusia dulu, baru belakangan memikirkan pesawat," kata Yenny.

Namun demikian, kata dia, saat pandemi Covid-19, Garuda banyak melakukan tugas-tugas kemanusiaan untuk membantu pemerintah dan masyarakat, mulai dari mengangkut vaksin, sampai merepatriasi masyarakat Indonesia yang terlantar di luar negeri.

Baca Juga: Eks Sekretaris Kabinet Soroti Pelemahan KPK dengan Agenda Politik: Mau Terus Berkuasa Sampai 2024?

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat