kievskiy.org

Menko Airlangga Hartarto Ungkap VISA-ALTO Kolaborasi Tingkatkan Inklusi Keuangan Nasional

Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto.
Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto. /Kemenko Perekonomian

PIKIRAN RAKYAT - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pentingnya kemitraan dan jasa keuangan digital untuk mendukung pencapaian target inklusi keuangan nasional dan pemulihan ekonomi nasional.

"Pemerintah sangat terbuka terhadap inisiasi baru termasuk dalam bentuk kemitraan dengan pelaku industri global untuk dapat mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini," kata Menko Airlangga pada acara peluncuran kemitraan VISA dan ALTO, Jumat 11 Juni 2021.

Salah satu kerja sama tersebut, adalah VISA dan ALTO yang diharapkan mampu mendukung ekosistem pembayaran digital yang lebih aman, cepat dan murah untuk memperlancar transaksi keuangan, mampu menurunkan biaya transaksi pembayaran, mendukung efektivitas kebijakan di sektor keuangan, serta meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem pembayaran digital dan sistem keuangan secara umum.

VISA merupakan salah satu pemain kunci industri jasa keuangan global sebagai penyedia jaringan pembayaran dengan teknologi pembayaran yang canggih serta berpengalaman lebih dari 60 tahun memimpin pembayaran digital.

VISA diharapkan akan mendukung ALTO dalam meningkatkan keamanan, efisiensi operasional, dan manajemen risiko.

"Kemitraan ini kiranya menjadi capaian yang baik bagi ALTO, untuk meningkatkan kemampuan menuju kelas dunia melalui transfer knowledge dari VISA di bidang keamanan siber, manajemen risiko, keberlangsungan bisnis dan operasional," ujar Airlangga.

Inklusi keuangan menjadi bagian penting dalam mendorong implementasi digitalisasi. Sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo mengenai perluasan dan kemudahan akses layanan keuangan formal di seluruh lapisan masyarakat, khususnya untuk kategori masyarakat yang non-bankable agar dipriopritaskan.

Baca Juga: Lowongan Kerja Juni 2021 di Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat Kementerian PPN Bappenas

Berdasarkan survei yang dilakukan pada tahun 2020, inklusi keuangan dari indikator kepemilikan akun tumbuh signifikan menjadi 61,7 persen. Dari indikator penggunaan akun, inklusi keuangan Indonesia mengalami tren yang terus meningkat, dari 59,74 persen tahun 2013 menjadi 81,4 persen pada tahun 2020.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat