PIKIRAN RAKYAT – Pakar Ekonomi Rizal Ramli mengungkapkan cara menurunkan utang yang pernah dilakukan pada masa Pemerintaah Abdurahman Wahid alias Gusdur.
Dia mengatakan bahwa permasalahan utama yang dimiliki Indonesia adalah kewajiban membayar bunga utang hingga Rp273 triliun per tahun.
Rizal Ramli pun mengatakan bahwa seharusnya Pemerintah lebih fokus kepada masalah itu, daripada menaikkan PPN untuk sembako dan pendidikan.
“Caranya gimana? Lakukan langkah-langkah dong, terobosan, supaya kewajiban bunga itu bisa dipotong menjadi setengahnya,” ucapnya, dikutip Pikiran-Rakyat.com dari kanal Youtube Karni Ilyas Club, Minggu 13 Juni 2021.
Baca Juga: PDIP Usung Nama Baru di Capres 2024, Hasto Sebut Megawati Akan Memohon Pada Tuhan
Ketika ditanya apakah pemotongan bunga utang tersebut mungkin dilakukan, Rizal Ramli menyebut hal itu memungkinkan.
Dia pun menceritakan perjalanannya ke satu negara besar sebelum Covid-19, dan bertemu gubernur bank sentral di sana yang merupakan teman lamanya.
“Saya bilang, ‘Kamu kan sekarang kalau nerbitin surat hutang, kamu bayar bunga kepada yang minjem.’ Istilahnya negatif, minus satu persen. Kita, Indonesia kalau nerbitin surat utang, bunganya itu 7,5 persen. Mau gak kita swap? Kamu ambil surat utang kita, saya kasih kamu bunga plus satu persen,” tutur Rizal Ramli.
Dia mengatakan bahwa Gubernur bank sentral tersebut merasa senang jika Indonesia bersedia melakukan hal itu.