kievskiy.org

Ekonom Sebut Indonesia Bisa Bayar Utang Meski Melonjak Drastis

Ilustrasi utang, Indonesia disebut bisa melunasi.
Ilustrasi utang, Indonesia disebut bisa melunasi. /Pixabay/artbaggage

PIKIRAN RAKYAT - Seorang ekonom Makroekonomi dan Pasar Keungan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia, Teuku Riefky mengatakan jika pemerintah bisa melunasi utang yang melilit saat ini.

Per Mei 2021, pemerintah mencatatkan peningkatan utang sebanyak 22 persen, yang semula Rp5,258 triliun menjadi Rp6,418 trilun.

Selain itu, rasio utang pemerintah per Mei 2021 juga meningkat drastis mencapi 40,49 persen dibandingkan Mei 2020 yang ada di angka 32,09 persen.

Meskipun demikian, dilansir Pikiran-Rakyat.com dari Antara, Teuku Riefky berujar jika hak tersebut bukan ancaman bagi Indonesia untuk tidak bisa melunasi utang.

Baca Juga: Gisella Anastasia Tak Disetujui Menikah dengan Mantan: Mamah Sampai Mau Bunuh Diri

"Saya rasa memang iya utang Indonesia melonjak drastis. Indonesia tidak pernah memiliki utang secara rasio PDB setinggi ini. Namun, kalau dibandingkan banyak negara, Indonesia jauh lebih aman," kata Teuku Riefky.

Peningkatan tersebut, dinilai oleh Riefky akibat adanya pandemi Covid-19 yang membuat banyak orang kehilangan pekerjaan dan pemerintah Indonesia harus turun tangan untuk memberikan bantuan.

Riefky menyebutkan jika utang Indonesia masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara lain.

"Jika dibandingkan dengan negara lain, utang Indonesia melonjaknya tidak paling parah. Bahkan ada banyak negara yang utangnya sampai di atas 100 persen dari GDP mereka atau mendekati 100 persen," ujar Riefky.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat