kievskiy.org

Simpang Siur Vaksin Sinovac Lemah Hadapi Varian Delta, Abdillah Toha: Pemerintah Perlu Pastikan

Abdillah Toha, pendiri PAN ikut berkomentar mengenai simpang siur kelemahan vaksin corona, yakni vaksin SInovac.
Abdillah Toha, pendiri PAN ikut berkomentar mengenai simpang siur kelemahan vaksin corona, yakni vaksin SInovac. /Kolase Antara/Feru Lantara dan Pixabay/WiR_Pixs

PIKIRAN RAKYAT - Pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha menyoroti adanya simpang siur informasi soal vaksin Sinovac yang tak mampu melawan virus corona varian Delta.

Sebagai informasi, saat ini masyarakat di Indonesia sedang dicemaskan dengan kabar mengenai cepatnya penularan virus corona varian Delta yang hanya hitungan detik.

Beberapa waktu lalu Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pun sempat menyampaikan kasus corona varian Delta yang disebut-sebut berasal dari India sudah mencapai ratusan.

Tak hanya mencatat soal angka infkesi, Kemenkes juga menyebutkan berdasarkan data Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) virus corona varian Delta per 20 Juni 2021 lalu telah ditemukan di sebanyak 9 provinsi.

Baca Juga: Moeldoko Gugat Menkumham, Demokrat: Jenderal Tuna Etika Saat Covid-19 Menggila

Ke-9 provinsi itu di antaranya, Sumatera Selatan, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur 3 kasus, dan Gorontalo.

Dalam penjelasan Kemenkes, virus corona varian Delta atau SARS-CoV.2 B.1.617.2 merupakan mutasi virus corona yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617).

Virus tersebut pertama kali terdeteksi di India di akhir 2020 dan resmi dinamai varian Delta oleh WHO pada 31 Mei 2021, serta dikategorikan sebagai Variant of Concern (VoC).

Sebelumnya, Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof Zubairi Djoerban sempat menjelaskan soal kegaduhan jika virus corona varian Delta yang dinilai cepat menular.

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat